Polisi Metropolitan Seoul menemukan mayat Park di kawasan Gunung Bugak setelah keberadaannya ditelusuri melalui sinyal ponsel. Sinyal tersebut terakhir kali terdeteksi pada Kamis petang.
Seperti dikutip dari kantor berita Yonhap, Jumat (10/7/2020), anak perempuan Park bersaksi telepon ayahnya telah dimatikan sesaat setelah dia meninggalkan rumah. Namun, Park meninggalkan pesan kepada keluarga yang isinya terdengar seperti wasiat meskipun belum diungkapkan apa isi pesan Park tersebut.
Park dilaporkan hilang pada Kamis (9/7) pukul 17.17 waktu Seoul. Dia diduga meninggalkan kediamannya sekitar pukul 10.40 pagi dengan mengenakan topi hitam dan ransel.
Penemuan Mayat Park Won-Soon (Yonhap)
Park juga membatalkan rapat yang harusnya dia hadiri pada Kamis pagi. Setelah laporan tersebut diterima pihak berwenang, ratusan polisi Korea Selatan langsung melakukan pencarian menggunakan drone dan anjing pelacak di seluruh penjuru kota.
Park adalah wali kota Seoul dua periode dan telah berkuasa selama sembilan tahun. Ia dipilih sejak 2011 dan dikenal berperan penting dalam aksi demonstrasi Candlelight.
Dia disebut-sebut sebagai calon presiden dari kaum liberal dalam pemilihan presiden 2022 nanti. Ia adalah salah satu politikus paling berpengaruh di Korea Selatan dan memainkan peran penting dalam menghadapi pandemi COVID-19.