"Covid-19 adalah sumber PHK terbesar abad ini," kata Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama, seperti dikutip koran The Guardian. "Kamu tidak bisa serta-merta kerja dari rumah jika kamu digaji sebagai instruktur skuba, atau sebagai karyawan pabrik garmen yang bergantung pada rantai pasok regional, atau sebagai perajin cendera mata yang biasa berjualan kepada para turis."
PHK terjadi ketika ekonomi di area Pasifik kolaps akibat lumpuhnya ekonomi dan pariwisata. Hal ini dikhawatirkan bakal memperparah kondisi penyakit bawaan dan mengantarkan masyarakat menuju kelaparan.
Jaksa agung Fiji, Aiyaz Sayed-Khaiyum, meramalkan suatu kondisi yang bakal membebani negara-negara Pasifik selama berpuluh-puluh tahun ke depan.
"Saat ini, jika kamu bertanya pada menteri keuangan di negara kepulauan kecil manapun, mereka akan mengatakan bahwa - dengan makin dibebani oleh pandemi global - kegelisahan kami atas perubahan iklim telah meningkat menjadi rasa takut yang nyata. Kami bersiap-siap menghadapi 'siklon virus korona' terbesar abad ini," tulisnya di Twitter.
Lokasi Fiji, salah satu negara di kepulauan Pasifik (Google Earth)
Sementara itu di Wakil Perdana Menteri Cook Island Mark Brown mengatakan bahwa lockdown yang terjadi di negara-negara lain adalah "tsunami ekonomi" bagi negara kepulauan. Menteri keuangan di negara Polinesia ini memperkirakan bahwa pariwisata menopang 65% ekonomi negara tersebut.
Laporan di Hawaii Journal of Health and Social Welfare berpendapat bahwa penerapan aturan untuk mencegah persebaran COVID-19 juga bisa memperparah penyakit degeneratif tak menular, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
"Misalnya, pembatasan perdagangan dan pergerakan di antara negara-negara lain akan mengurangi ketersediaan makanan sehat, dan meningkatkan ketergantungan pada makanan olahan yang tidak sehat," kata laporan yang dipimpin oleh Dr Si Thu Win Tin dari Universitas Sydney.
Negara-negara Pasifik sendiri sangat bergantung pada impor makanan, yang pasokannya telah sangat berkurang akibat penutupan batas negara akibat COVID-19. Suatu negara Pasifik umumnya baru bisa memproduksi kurang dari 65% kebutuhan makanan mereka.
Kehidupan alam di Fiji Islands (Flickr/Montez Tiko)
Sementara itu, di beberapa tempat di Kiribati, harga nasi melonjak hingga 50%. Di Fiji, laporan pencurian hasil kebun meroket.
Australia dan New Zealan, sebagai negara di daerah kepulauan Pasifik dan donor utama ekonomi regional, mengatakan telah berkomitmen untuk membuka perdagangan makanan mereka ke pasar internasional selama pandemi.