Update COVID-19 Hari Ini: 75.699 Kasus Positif dan 35.638 Kasus Sembuh

| 12 Jul 2020 18:30
Update COVID-19 Hari Ini: 75.699 Kasus Positif dan 35.638 Kasus Sembuh
Ilustrasi virus korona (Unsplash/@cdc)
Jakarta, era.id - Pemerintah mengumumkan perkembangan wabah virus korona di Indonesia. Tercatat ada 1.681 kasus baru, sehingga total akumulasinya adalah 75.699 orang per Minggu (12/7/2020).

Akumulasi total sembuh menjadi 35.638. Sedangkan penambahan kasus sembuh sebanyak 919 orang dengan total akumulatif 35.638 orang. Sementara total kasus meninggal mencapai 3.606 dengan tambahan 71 orang.

"Penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.681 orang sehingga totalnya menjadi 75.699 orang. Tambahan kasus sembuh yang kami terima 919 orang. Kasus meninggal bertambah 71 orang sehingga totalnya menjadi 3.606 orang," papar Juru Bicara pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (12/7/2020).

Berdasarkan sebaran kasus, Jawa Timur melaporkan 518 kasus baru dan 207 sembuh. DKI Jakarta melaporkan 404 kasus baru dan 160 sembuh. Sulawesi Selatan 173 kasus baru dan 107 sembuh. Kalimantan Selatan 77 kasus baru dan 107 sembuh. Jawa Tengah 70 kasus baru dan 30 sembuh. Papua 63 kasus baru dan 7 sembuh. Jawa Barat 50 kasus baru dan 10 sembuh.

Secara keseluruhan ada 17 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasus di bawah 10. Bahkan ada lima provinsi yang melaporkan tidak ada kasus sama sekali di antaranya adalah Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

"Beberapa wilayah melaporkan kasus sembuh yang tinggi dibandingkan kasus konfirmasi yang baru," kata Yuri.

Di antaranya, kata Yuri, adalah Bali, Banten, Maluku, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Jambi.

Yuri mengatakan, ada 460 kabupaten kota yang terdampak di 34 provinsi. Sementara untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 34.486 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 14.515 orang.

"Oleh karena itu untuk kabupaten kota yang belum terdampak harap berhati-hati betul. Beberapa provinsi yang saat ini angka bertambahnya sudah bisa diperhatikan harus mewaspadainya," tegasnya.

Rekomendasi