Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, Prabowo sebenarnya memesan kendaraan rantis Maung ini sebanyak 3.000 unit. Namun, untuk pemesanan tahap pertama memang hanya 500 unit.
"Beliau sudah ngucap (pesan) 3.000 unit, tapi tahap satu pesannya 500 unit," ujar Mose dalam acara diskusi blak-blakan detik.com, Rabu (15/7/2020).
Mose lantas menjelaskan alasan mengapa minimum pemesanan kendaraan rantis Maung tahap pertama ini sebanyak 500 unit. Sebab, kata Mose, jika pemesanan di bawah 500 unit, pihaknya tidak bisa memenuhi minimum quantity order untuk mesin kendaraan.
Maung yang merupakan kendaraan rantis ringan untuk manuver cepat ini satu unitnya dibanderol dengan harga sekitar Rp600 juta. Jika dikalikan dengan jumlah yang dibeli Prabowo, maka jumlah anggaran yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan sebesar Rp300 miliar.
Lebih lanjut, Mose mengatakan, kendaraan rantis Maung ini akan segera dipamerkan Prabowo saat Hari TNI yang dirayakan setiap tanggal 5 Oktober. Meski demikian, PT Pindad tidak lantas langsung bisa menyelesaikan 500 unit dalam dua bulan ke depan.
Baca juga: Spesifikasi Rantis Maung Pindad yang Dicoba Prabowo
Dia berharap, dalam parade Hari TNI, pihaknya bisa memamerkan setidaknya 50 unit Maung. Meski demikian, ia akan mengusahakan dengan baik menyelesaikan sedikitnya 100 unit dalam dua bulan ke depan.
"Kalau diizinkan tampil, karena kan ini masih COVID-19, kita akan tampilkan di defile parade TNI 5 Oktober, itu beliau minta begitu," kata Mose.
Langkah Ketua Umum Gerindra dalam membelanjakan anggaran Kemenhan untuk alutsista buatan lokal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo. Pada rapat terbatas tanggal 7 Juli 2020, Jokowi meminta jajarannya bekerja berdasarkan konteks krisis dan tidak seperti dalam keadaan normal biasa. Selain itu, pembelanjaan pemerintah harus mengutamakan produk-produk yang ada di dalam negeri.
"Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 32,7 triliun," kata Jokowi.
Dari banyak menteri yang hadir, Jokowi memberi penekanan khusus untuk Prabowo agar Kementerian Pertahanan belanja alutsista buatan lokal untuk menggairahkan perekonomian di tengah pandemi COVID-19.
"Misalnya di Kemenhan, bisa saja di DI (Dirgantara Indonesia), beli di Pindad, beli di PAL. Yang bayar di sini ya yang, cash, cash, cash. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), beli produk dalam negeri. Saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini," tegasnya.