BPOM Bekukan Izin Edar Albothyl

| 15 Feb 2018 20:28
BPOM Bekukan Izin Edar Albothyl
Albothyl (Foto: pharos.co.id)
Jakarta, era.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan instruksi untuk menghentikan penggunaan Albothyl sebagai obat sariwan. Dari pantauan BPOM, terdapat 38 laporan efek samping penggunaan Albothly sebagai obat sariawan. 

"Terkait pemantauan Albothyl, dalam dua tahun terakhir BPOM RI menerima 38 laporan dari profesional kesehatan yang menerima pasien dengan keluhan efek samping obat Albothyl untuk pengobatan sariawan, di antaranya efek samping serius yaitu sariawan yang membesar dan berlubang hingga menyebabkan infeksi (noma like lession)," ucap Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam keterangan tertulisnya, seperti diterima era.id, Kamis (15/2/2018).

BPOM bersama ahli Farmakologi dan asosiasi profesi klinis telah melakukan serangkaian kajian terkait keamanan unsur obat yang terkandung dalam Albothyl. Diketahui cairan obat luar atau policresulen yang terkandung dalam Albohtyl tidak boleh digunakan sebagai antiseptik.

"Serangkaian pengkajian terhadap aspek keamanan obat yang mengandung policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat dan diputuskan tidak boleh digunakan sebagai hemostatik dan antiseptik pada saat pembedahan serta penggunaan pada kulit (dermatologi); telinga, hidung dan tenggorokan (THT); sariawan (stomatitis aftosa); dan gigi (odontologi)," jelasnya.

(surat BPOM yang viral di media sosial)

Atas temuan tersebut BPOM membekukan izin edar obat Albothyl. BPOM juga meminta PT Pharos Indonesia selaku produsen Albothyl dan industri farmasi lainnya untuk segera menarik peredaran obat tersebut.

"Selanjutnya kepada PT. Pharos Indonesia (produsen Albothyl) dan industri farmasi lain yang memegang izin edar obat mengandung policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat diperintahkan untuk menarik obat dari peredaran selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Pembekuan Izin Edar," tambahnya.

BPOM mengimbau masyarakat menghentikan penggunaan obat Albothyl dan sejenisnya untuk sementara waktu. Penny menjelaskan masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan obat Albothyl untuk mengatasi sariawan dapat menggunakan alternatif obat lainnya.

"Bagi masyarakat yang terbiasa menggunakan obat ini untuk mengatasi sariawan, dapat menggunakan obat pilihan lain yang mengandung benzydamine HCl, povidone iodine 1 persen, atau kombinasi dequalinium chloride dan vitamin C. Bila sakit berlanjut, masyarakat agar berkonsultasi dengan dokter atau apoteker di sarana pelayanan kesehatan terdekat," ujarnya.

Albothyl sebagai cairan obat luar yang umum digunakan untuk antiseptik pada pembedahan. Masyarakat juga kerap menggunakan Albothyl sebagai obat sariawan.

Tags :
Rekomendasi