Tim Editor
Dikutip Antara, Rabu (21/2/2018), Presiden Universitas Hiroshima, Mitsuo Ochi, menyerahkan piagam gelar Doktor Honoris Causa kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam kuliah umumnya, JK membagi pengalamannya menyelesaikan konflik berbasis agama yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
"Di Indonesia, lebih dari satu dekade lalu, saya ingat ada dua konflik antara dua kelompok agama berbeda di dua tempat. Semua orang yakin bahwa konflik itu adalah konflik agama. Faktanya, tentu, mereka bertengkar dan saling membunuh atas nama agama," kata Wapres Jusuf Kalla dalam kuliah umum di Universitas Hiroshima Jepang.
JK menjelaskan, isu agama selalu memiliki pengikut yang terbilang fanatis, terkadang irasional, dan fundamentalis, sehingga rentan terprovokasi.
"Pernah saya katakan dengan tegas bahwa konflik terjadi di banyak tempat karena surga menjadi sebuah komoditas yang mengikuti alam dan prinsip ekonomi: penawaran dan permintaan. Mereka menjual kepercayaan mereka sangat murah," jelasnya.
Oleh karena itu, Wapres mengingatkan para akademisi, tokoh pemerintah, dan tokoh publik untuk mengubah paradigma radikal para penganut kepercayaan yang fanatis tersebut.
"Kepercayaan adalah sebuah hal yang suci sehingga tidak benar jika itu digunakan untuk perbuatan-perbuatan yang tidak suci," tambahnya.
Wapres JK telah menerima sejumlah gelar Doktor HC dalam berbagai disiplin ilmu termasuk politik, ekonomi, manajemen, pemerintahan dan desentralisasi dari dalam dan luar negeri. JK sempat mendapat dua gelar Doktor HC dari Universitas Malaysia dan Universitas Soka, Jepang.
Kemudian Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Hasanuddin pada 2011, dan Universitas Brawijaya 2013. Lalu dari Universitas Indonesia, pada 2015 dari Universitas Syiah Kuala, dan pada 2016 dari Universitas Andalas.
Selain itu juga Wapres mendapatkan gelar yang sama dari Rajamangala University of Technology Isan di Bangkok, Thailand pada bulan Maret 2017. Diawal 2018 ia kembali menerima Doktor HC bidang Sosiologi Agama dari Universitas Islam Alauddin Makassar.
