Mengenal Mbah Lasiyo, Petani Pisang yang Viral karena Pelihara "Tuyul"

| 20 Oct 2020 11:00
Mengenal Mbah Lasiyo, Petani Pisang yang Viral karena Pelihara
Mbah Lasiyo (Kementerian Pertanian)

ERA.id - Seorang pria yang dipanggil Mbah Lasiyo, viral di media sosial karena ucapannya tentang pelihara "tuyul". Sebelum membahas ucapannya lebih jauh, pria ini berasal Dusun Ponggok, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Jawa Tengah. Nama aslinya Lasiyo Syaifudin.

Sebelum sukses jadi petani pisang dan viral karena "tuyul", Mbah Lasiyo sempat terpuruk akibat gempa Jogja di tahun 2006. Meski begitu, ia tak ingin berpangku tangan.

Lambat laun, ia kepikiran membudidaya tanaman pisang. Seiring waktu, dia akhirnya menemukan obat anti hama pisang dari bahan organik dan obat perangsang pisang agar cepat berbuah.

Akhirnya, idenya itu, jauh sebelum "tuyul" viral, ia diskusikan pada kepala desa setempat. Pada warga dan kepala desa, ia utrakan bahwa alasan Lasiyo memilih pisang sebagai obyek budidaya sebenarnya cukup sederhana. Menurutnya, budidaya pisang itu cukup mudah, bibitnya murah, dan di mana-mana bisa ditanam.

Idenya jalan pada akhir 2007 setelah mendapat bantuan pembelajaran dari pemerintah. Dari sanalah, ia mengajukan diri untuk mendapatkan pembelajaran tentang budidaya pisang mulai dari proses pembibitan, pemberantasan hama penyakit, pasca panen, pengolahan, dan pasca pemasaran. Dalam program itu, ia mengajak masyarakat untuk ikut serta.

Mbah Lasiyo (Kementerian Pertanian)

“Semua ini dilakukan bukan untuk mencari ini dan itu. Namun sebagai usaha untuk kehidupan kita yang terus berlangsung. Jadi kita tidak keterlaluan menggantungkan bantuan pada siapapun andaikata kita punya tabungan tanaman yang hidup, bisa berbuah, dan bisa dimakan,” jelas Lasiyo dikutip dari YouTube Kementerian Pertanian.

Dalam melakukan budidaya pisang, Lasiyo menggunakan bahan alami seperti pupuk organik, pestisida alami, dan agen hayati. Tidak sekali ia mencobanya, melainkan berkali-kali demi mendapatkan komposisi bahan yang terbaik. “Karena kalau mencoba produk apapun, minimal tujuh kali. Setelah yang ketujuh itu lebih istimewa,” ujar Lasiyo.

Lasiyo juga pandai membuat pestisida alami. Bahan-bahan itu di antaranya, umbi temu ireng, temulawak, daun misoni, daun sambiloto, dan daun pepaya. Bahan-bahan itu kemudian dipotong kecil-kecil dan kemudian direbus. Air dari hasil rebusan itu kemudian difermentasi selama tiga bulan. Setelah itu, air fermentasi disaring dan digunakan untuk proses pembibitan.

Atas jasanya dalam menemukan metode alami budidaya pisang itu, Lasiyo pernah diundang ke Italia untuk menghadiri Seminar Internasional di sana. “Saya itu tidak menyangka dan tidak mengira. Ternyata saya itu diteliti oleh orang-orang lain bahwa Mbah Lasiyo itu tukang uji coba. Jadi saya melakukan uji coba dengan tekun dan sabar. Maka dari itu saya dijuluki profesor pisang,” kata Lasiyo.

"Untuk usaha itu kita modalnya adalah 3M. M1 Melihat, M2 memahami, M3 melaksanakan. Jadi andai kata 3M itu dilaksanakan dengan baik dan benar, Insyaallah akan berhasil. Tapi akan tetep lebih berhasil lagi bila kita memelihara tuyul," tutur Mbah Lasiyo.

Lantas, seperti apa "tuyul" yang dimaksud Mbah Lasiyo ini? Ternyata, bukan tuyul yang berbau dunia gaib. "Tuyul" menurut Mbah Lasiyo adalah sebuah akronim.

"T Taat, Takwa, U Usaha, Y Yakin, U Ulet atau Inovasi, L Lincah," terang Mbah Lasiyo. Video yang viral itu ternyata sudah dipotong sedemikian rupa agar tampak lucu.

Dalam video pendek itu, di akhirnya, Mbah Lasiyo bilang begini: Untuk usaha itu kita modalnya adalah 3M. M1 Melihat, M2 memahami, M3 melaksanakan. Jadi andai kata 3M itu dilaksanakan dengan baik dan benar, Insyaallah akan berhasil. Tapi akan tetep lebih berhasil lagi bila kita memelihara tuyul," tandas Mbah Lasiyo.

Tags : viral yang unik
Rekomendasi