Akhirnya, Paus Fransiskus Memakai Masker di Tengah Acara Publik

| 21 Oct 2020 10:43
Akhirnya, Paus Fransiskus Memakai Masker di Tengah Acara Publik
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menggunakan masker putih saat mengikuti perayaan ekumenis Doa untuk Perdamaian di Basilika St. Maria, Selasa (20/10/2020). (Foto: Joshua McElwee/Twitter)

ERA.id - Untuk pertama kalinya, Paus Fransiskus memakai masker dalam acara publik, Selasa (20/10/2020) ketika ia dan para pemimpin agama lainnya menghadiri pelayanan Doa untuk Perdamaian di seluruh dunia.

Selama doa ekumenis yang berlangsung di Basilika Santa Maria di Roma itu, Paus memakai masker putih. Sebelumnya, ia hanya mengenakan masker di dalam mobil yang membawanya ke audiensi mingguan di Vatikan.

Fransiskus mulai kerap dikritik, terutama di media sosial, karena tidak mengenakan masker dalam acara-acara publik yang kadang membuatnya berjarak dekat dengan audiens.

Seperti dilansir ANTARA, dalam acara Doa untuk Perdamaian itu, Fransiskus, 83 tahun, menghadiri doa di basilika bersama para pemimpin Kristiani lainnya, termasuk Patriark Bartholomew, pemimpin spiritual Kristen Ortodoks.

Bersamaan dengan itu di lokasi lain di Roma, penganut Yahudi berdoa di sinagoga kota dan para pemimpin Buddha, Sikh, Hindu, dan Muslim juga berdoa untuk perdamaian.

Paus hanya melepas maskernya saat membaca pidato, seperti yang dilakukan para pemimpin lain ketika mereka berbicara, dan kembali memakainya kembali ketika dia selesai berbicara.

Acara berlanjut di alun-alun Campidoglio yang berdekatan yang dirancang oleh Michelangelo, di mana para pemimpin agama Kristen dan non-Kristen membacakan pidato, beberapa diantaranya berupa pesan kepada politisi.

"Semua jenis politik memprioritaskan perdamaian," kata Paus.

"Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari mereka yang gagal untuk mencari perdamaian, atau yang mengobarkan ketegangan dan konflik. Dia akan memanggil mereka untuk mempertanggungjawabkan semua hari, bulan, dan tahun perang yang dialami oleh bangsa-bangsa di dunia."

Paus Fransiskus mengatakan pandemi telah menunjukkan bahwa "tidak ada yang bisa selamat sendirian".

Biarawati berdoa saat pandemi
Sejumlah biarawati mengenakan masker pelindung wajah dan sarung tangan sambil tetap menjaga jarak saat ikut berdoa Ratu Surga di Lapangan St. Petrus, (31/5/2020). ( ANTARA/REUTERS/Remo Casilli/aa)

Peristiwa itu terjadi ketika jumlah orang yang dinyatakan positif virus corona terus meningkat di Italia dalam beberapa minggu terakhir. Italia mencatat 10.874 kasus baru COOVID-19 dalam 24 jam terakhir, naik dari 9.338 kasus pada Senin (19/10).

Tercatat lonjakan kasus yang relatif kecil di Vatikan, di mana empat anggota Garda Swiss, korps elit yang bertugas melindungi paus, juga dinyatakan positif COVID-19.

Doa tahunan tersebut dimulai oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II dan Komunitas Katolik Roma Sant 'Egido pada 1986. Skala acara tersebut diperkecil tahun ini karena pandemi virus corona.

Justin Welby, Uskup Agung Canterbury dan pemimpin spiritual Anglikan dunia, seharusnya menghadiri acara tahun ini tetapi batal karena pembatasan yang diterapkan untuk mengurangi penyebaran COVID-19.

Rekomendasi