PDIP Akui JK Masih 'Seksi' Jadi Cawapres

| 26 Feb 2018 20:24
PDIP Akui JK Masih 'Seksi' Jadi Cawapres
Jokowi-JK (Foto: Setkab.go.id)
Jakarta, era.id - Siapa yang cocok jadi pendamping Joko Widodo masih menarik diutak-atik. Berbagai survei berlomba-lomba mengeluarkan nama. Namun masih ada satu nama yang memang layak diperhitungkan.

Nama Jusuf Kalla masih yang tertinggi untuk jadi cawapres Jokowi di 2019. Tengok saja hasil survei Poltracking yang dirilis 18 Februari lalu. Figur dengan elektabilitas tertinggi adalah Jusuf Kalla (15,9 persen). Diikuti Gatot Nurmantyo (7,9 persen), Ridwan Kamil (6,1 persen), Muhaimin Iskandar (5,2 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (4,4 persen).

Sebagai 'sang pemilik', PDIP mengakui figur JK masih sangat kuat. Apalagi dengan status JK yang masih jadi pendamping Jokowi di periode ini.

"Yang pasti Pak JK karena beliau incumbent, namanya masih muncul di sejumlah hasil survei," kata Andreas kepada era.id, Senin (26/2/2018).

Tetapi, Andreas menyebut, partainya masih terus mengkaji kriteria cawapres seperti apa yang cocok mendampingi Jokowi bertarung dalam Pilpres 2019 mendatang. Sambil lalu, PDIP juga mempelajari Pasal 7 UUD 1945 yang mengatur, “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.

"Pasal 7 UUD 1945 tersebut multi interpretatif," pungkas Andreas.

Perlu diketahui, JK sudah 2 kali menjabat Wakil Presiden. Tahun 2004 JK terpilih menjadi wakil presiden SBY. Selanjutnya di tahun 2014, JK kembali ikut Pilpres mendampingi Jokowi. JK sendiri pernah berucap 13 Februari lalu, belum terpikir maju di Pemilu 2019. Ada sejumlah pertimbangan yang membuat dia memutuskan itu. JK menyarankan wakil presiden Jokowi lebih baik dari kalangan muda.

"Ya kan saya sudah katakan, saya ini mempertimbangkan juga dari segi umur, biar yang muda-muda," kata JK saat itu.

"Pak Jokowi kan masih muda dibandingkan saya, ya otomatis beliau akan maju. Ya tentu kita mendukung beliau, bagaimana caranya? Nanti kita lihat," tambah JK.

Rekomendasi