Golkar Pasrahkan Nama Cawapres ke Jokowi

| 26 Feb 2018 21:20
Golkar Pasrahkan Nama Cawapres ke Jokowi
Presiden Joko Widodo, Menperin Airlangga Hartarto, serta Menkeu Sri Mulyani. (kemenperin.go.id)
Jakarta, era.id - Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menegaskan partainya tetap menjalankan hasil Munaslub, yaitu mendukung Joko Widodo maju sebagai capres pada Pemilu 2019. Untuk masalah cawapres, Lodewijk mengatakan Partai Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi.

"Kita juga konsisten pada hasil Munaslub untuk mendukung Jokowi 2019," kata Lodewijk di Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).

"2019-2024 kita mendukung Jokowi sebagai capres. Wakilnya serahkan kepada beliau yang punya hak prerogatif," sambungnya.

Namun, kata Lodewijk, tidak menutup kemungkinan partainya akan mengusulkan nama cawapres pendamping Jokowi. Tetapi, tidak dalam waktu dekat. Menurutnya, partai berlambang beringin itu tengah fokus mempersiapkan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

"Jadi kita tidak bicarakan, kita masih terlalu fokus untuk konsolidasi organisasi, sukses untuk Pilkada, Pileg, dan Pilpres," urai Lodewijk.

Kader Golkar yang digadang-gadang jadi cawapres adalah Jusuf Kalla. Kalla pun memilih menyerahkannya kepada orang lain. Mengenai sikap Kalla itu, Lodewijk mengaku tidak mempermasalahkan.

Soal cawapres ini, Lodewijk akan mengikuti keputusan Jokowi. Sebab, tingginya elektabilitas Jokowi dia anggap mampu mendongkrak siapa pun pasangannya yang bakal maju dalam Pilpres 2019.

Soal Kemungkinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartato mendampingi Jokowi, Lodewijk mengutarakan partainya belum pernah membahas terkait hal itu.

"Sampai saat ini tidak ada, kita juga belum pernah rapat bicarakan siapa kader yang akan disodorkan," jelas dia.

Seperti diketahui, Kalla mengatakan tidak akan maju lagi mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 pada 13 Februari lalu. Faktor usia yang membuatnya berpikiran demikian. Dia menyarankan pendamping Jokowi nanti berasal dari tokoh yang lebih muda.

"Ya kan saya sudah katakan, saya ini mempertimbangkan juga dari segi umur, biar yang muda-muda," kata Kalla kala itu.

(Infografis/era.id)

Rekomendasi