Wafatnya Pemimpin Kejam Soviet

| 05 Mar 2018 19:10
Wafatnya Pemimpin Kejam Soviet
Joseph Stalin (Foto: Twitter: @JoeStalin_1917)
Jakarta, era.id - Joseph Stalin lahir dengan nama Isoeb Dzhugashvili pada 1889 di Georgia, yang saat itu menjadi bagian kekaisaran Rusia kuno. Dia merupakan anak dari  seorang ayah pemabuk dan seorang ibu yang taat beragama. Sepanjang hidupnya, Stalin berbicara Bahasa Rusia dengan aksen yang berat. Ia mempelajarai bahasa ini di sebuah sekolah yang dikelola gereja ortodoks

Ketika Stalin menuntut ilmu di Tiflis Theological Seminary, secara diam-diam dia mulai membaca buku tentang Karl Marx dan para pemikir revolusioner sayap kiri lainnya. Pada 1900, Stalin terlibat dalam aktivisme politik revolusioner, bergabung dengan gerakan sayap Marxis Sosial Demokrat militan, kaum Bolshevik, dan menjadi murid pemimpinnya, Vladimir Lenin.

Terobosan besar pertama Stalin terjadi pada 1912, ketika Lenin yang berada di pengasingan di Swiss, menunjuknya sebagai orang penting di Komite Sentral pertama Partai Bolshevik - sekarang merupakan entitas terpisah dari Demokrat Sosial. Setahun berikutnya, Stalin tidak lagi menggunakan nama Dzugashvili dan menerbitkan sebuah artikel tentang peran Marxisme dalam nasib Rusia.

Pada 1917, Stalin melarikan diri dari pengasingan di Siberia dan terhubung dengan Lenin dalam upaya kudeta melawan pemerintah demokratis kelas menengah yang menggantikan peraturan para bangsawan.

Stalin kemudian makin menunjukkan cakarnya dengan menjadi komisaris untuk kewarganegaraan hingga Sekretaris Jenderal Komite Sentral. Dengan peran ini, dia bisa mengontrol perekonomian, peradaban Soviet, dan kekaisaran Rusia secara mutlak.

Stalin melanjutkan ekspansinya saat berupaya mencaplok sebagian besar wilayah Polandia, Rumania, dan Finlandia, dan menempati Estonia, Latvia, serta Lithuania. Pada Mei 1941, dia mengangkat dirinya sebagai Ketua Dewan Komisaris Rakyat. Setelah Jerman menyerah pada April 1945, Stalin melanjutkan pendudukannya di sebagian besar Eropa Timur.

Stalin tidak termakan usia. Kekejamannya bahkan semakin menjadi-jadi dengan melakukan penganiayaan pascaperang di Uni Soviet. Ia juga menekan semua perbedaan pendapat dan apapun yang berbau asing, terutama pengaruh Eropa Barat.

Namun berapa pun banyaknya embusan napas yang dimiliki seorang Stalin, akhirnya kalah juga oleh penyakit jantung yang menyerangnya pada 5 Maret 1953. Hingga hari ini, Stalin diingat sebagai orang yang membantu menyelamatkan bangsanya dari dominasi Nazi sekaligus sebagai pembunuh massal terbesar abad ini yang telah menyebabkan 8-20 juta kematian rakyatnya sendiri.

 

Rekomendasi