Geliat Bisnis Gibran dan Kaesang

| 13 Mar 2018 14:36
Geliat Bisnis Gibran dan Kaesang
Ilustrasi (Wicky Firdaus/era.id)
Jakarta, era.id - Dua putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep menyatakan ogah berpolitik, sebagaimana jalan hidup yang ditempuh ayah mereka. Bagi keduanya, berbisnis adalah passion.

Meski begitu, mereka tak sepenuhnya lari dari jalan hidup yang telah ditempuh Jokowi. Bagi mereka jelas, berbisnis adalah bagian hidup yang tak terpisahkan dari sang ayah. Toh, sebelum jadi politisi, Jokowi lebih dulu dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang furnitur.

Walau sama-sama memilih menekuni bisnis, Gibran dan Kaesang memiliki perbedaan. Kalau Gibran berfokus pada bisnis makanan dan kuliner, langkah bisnis Kaesang lebih tak tertebak.

(Infografis/era.id)

Gibran dan perut orang

Sektor yang berkaitan dengan urusan perut orang dipilih oleh Gibran. Bermula dari Chili Pari, sebuah usaha katering yang ia dirikan di Solo. Saat itu, Gibran mengaku harus meminjam modal pada bank untuk memenuhi permodalannya.

Setelah Chili Pari, pada 2015, Gibran merambah bisnis di jenis makanan lain, yakni Markobar (Martabak Kota Baru). Menu delapan rasa Markobar jadi andalannya. Prospek Markobar tergolong cerah. Dapat dilihat dari perkembangan bisnis Markobar yang kini telah membuka cabang di berbagai kota di Indonesia.

Selain Chili Pari dan Markobar, pria berusia 30 tahun ini diketahui juga mendirikan Cakar Deheer, bisnis kuliner yang menyediakan berbagai produk olahan ayam dan cekernya. Sejak didirikan pada tahun 2015 di Jalan Nogoro, Gowok, Yogyakarta, Cakar Deheer kini telah membuka cabang di berbagai kota lain di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, usaha kuliner satu tempat juga dimiliki Gibran di Solo. Mengusung brand bernama Pasta Buntel, bisnis tersebut ia rintis lewat sistem kerja sama dengan sejumlah rekanannya.

Kaesang dan 'ide liar'

Tak seperti Gibran yang berfokus pada satu bidang usaha, ide-ide bisnis Kaesang cenderung lebih liar. Kaesang mampu melihat peluang bisnis di berbagai bidang.

Hal itu terlihat saat rintisan usaha Kaesang resmi didirikan. Kala itu, Kaesang mendirikan bisnis clothing line dengan nama "Sang Javas". Ikon yang dipilih Kaesang untuk memperkuat identitas Sang Javas pun terbilang unik. Kecebong, ia pilih sebagai karakter gambar yang jadi benang merah dari setiap produk Sang Javas.

Selain Sang Javas, Kaesang juga merintis sebuah startup yang ia bangun untuk jadi wadah bagi ibu-ibu rumah tangga memasarkan masakan khas rumah mereka.

Sepak terjang Madhang tak main-main. Madhang mampu mengembangkan jaringan lewat kerja sama dengan raksasa startup transportasi Asia Tenggara, Grab dan startup pembayaran nontunai, PayTren.

Soal kuliner, Kaesang juga boleh diadu dengan Gibran. Baru-baru ini, pria berusia 24 tahun itu mendirikan usaha bernama Sang Pisang. Lewat Sang Pisang, Kaesang menjual pisang nugget dengan berbagai varian rasa.

Tanggapan Jokowi

Bertalian dengan sepak terjang kedua anaknya di ranah bisnis, Jokowi mengaku terkejut. Lewat akun Instagram bercentang biru, @jokowi, mantan Wali Kota Surakarta itu menyampaikan apresiasinya kepada Gibran dan Kaesang.

"Yang bikin shock, waktu anak sulung saya Gibran datang: 'Pak, saya mau jualan martabak'. Dalam hati saya, 'Waduh, jualan martabak, Tapi kemudian apa yang terjadi? Saya terkejut, hanya dalam rentang waktu lima tahun saja brand value pabrik kayu yang saya bangun ternyata sudah kalah jauh dari brand value martabak milik Gibran. Merek usaha martabak Gibran nilainya lima kali lipat dari merek pabrik kayu saya," tulis Jokowi. 

Menurutnya, apa yang dilakukan Gibran dan Kaesang adalah bentuk perbedaan mendasar terkait model bisnis yang dijalani. Gibran dan Kaesang memiliki jalan sendiri dalam mengembangkan bisnisnya dan mampu meyakinkan ayahnya terkait model yang saat ini mereka jalani.