8,1 Juta Siswa Jadi Peserta UN 2018

| 13 Mar 2018 19:53
8,1 Juta Siswa Jadi Peserta UN 2018
Konferensi pers Kemendikbud terkait UNBK 2018.
Jakarta, era.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan Ujian Nasional (UN) 2018 akan diikuti 8,1 juta peserta didik yang berasal dari 95.780 satuan pendidikan berbagai jenjang. Mayoritas peserta didik akan mengikuti UN berbasis komputer.

"Sebanyak 78 persen peserta didik siap mengikuti UN berbasis komputer (UNBK) dan sisanya UN berbasis kertas pensil (UNKP)," ujar Kepala Balitbang Kemendikbud, Totok Suprayitno, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Dia menyampaikan, jumlah peserta didik yang mengikuti UNBK 2018 sebanyak 6.293.552 peserta. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 3,7 juta peserta didik. Pada UN 2017, persentase peserta didik yang mengikuti UNBK sebanyak 65,4 persen dan UNKP sebanyak 34,6 persen.

Totok menjelaskan, sejumlah provinsi yang 100 persen siap menyelenggarakan UNBK pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.

Sementara, pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), provinsi yang 100 persen siap menyelenggarakan UNBK di antaranya Aceh, Banten, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Kemudian, provinsi yang sepenuhnya siap menyelenggarakan UNBK pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di antaranya provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

Untuk soal UNKP, saat ini dalam proses penyaluran naskah ke provinsi dan penggandaan naskah telah mencapai 100 persen untuk jenjang SMA/MA sederajat. Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs sederajat mencapai 19 persen (data per 9 Maret 2018).

Sementara itu, Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Bambang Suryadi, mengatakan UNBK telah terbukti efektif meningkatkan indeks integritas dalam pelaksanaan UN.

"Tantangan berikutnya adalah meningkatkan prestasi dan capaian dalam UN. Untuk itu perlu ada perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran," jelas Bambang.

Bambang menjelaskan beberapa pokok perbedaan pelaksanaan ujian nasional tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, di antaranya adalah soal isian singkat yang terdapat pada mata pelajaran matematika jenjang SMA/sederajat.

Kemudian pada tahun ini, sertifikat hasil ujian nasional (SHUN) menggunakan tanda tangan digital dan biaya untuk proktor dan pengawas ujian di satuan pendidikan menggunakan anggaran yang dibebankan pada dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Untuk jenjang SMK, UN akan dimulai pada 2-5 April, jenjang SMA/Madrasah Aliyah (MA) diselenggarakan pada 9-12 April, sedangkan untuk peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN pada tanggal yang ditentukan dapat mengikuti susulan pada 17-18 April.

Pada jenjang SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs), UN akan dilaksanakan pada 23-26 April. Sedangkan UN susulan akan diselenggarakan pada tanggal 8 dan 9 Mei.

Untuk pendidikan kesetaraan program Paket C, UN dilaksanakan pada tanggal 27-28, atau 29-30 April dan 2 Mei. Sedangkan untuk program Paket B, UN akan dilaksanakan pada tanggal 4-7 Mei. Ujian nasional susulan untuk program Paket B dan Paket C akan dilaksanakan pada tanggal 11-14 Mei.

Tags :
Rekomendasi