Mengapa Cuaca di Jakarta Terasa Terik?

| 15 Mar 2018 18:54
Mengapa Cuaca di Jakarta Terasa Terik?
Ilustrasi terik matahari (Pixabay)
Jakarta, era.id - Apakah ada yang merasakan cuaca begitu terik hari ini? Suhu di Jakarta tembus hingga 35 derajat celcius. Apa penyebabnya?

Jangan dulu berpikir macam-macam. Cuaca terik ini fenomena alam yang biasa terjadi. Khususnya menjelang pergerakan semu matahari. Karena pergerakan semu matahari menuju garis khatulistiwa, masyarakat akan merasakan cuaca lebih terik dari biasa. Penjelasan itu disampaikan Kabag Humas BMKG Hary Tirto Djatmjko.

"Menjelang pergerakan semu matahari menuju garis khatulistiwa maka wilayah Indonesia dari Barat ke Timur mendapatkan sinar matahari atau radiasi sinar matahari yang optimal," kata Hary dihubungi era.id, Kamis (15/3/2018).

Fenomena ini lazimnya disebut equinox, saat matahari ada di lintasan garis khatulistiwa. Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, tepatnya 22 atau 23 Maret dan 22 atau 23 September.

"Tidak hanya di bulan Maret, nanti juga di bulan September. September juga ini yang dikenal equinox. Ini bukan hal yang anomali. Ini adalah hal yang biasa terjadi setiap tahunnya," tuturnya.

Yang perlu diingat dari fenomena ini, soal kelembapan tinggi. Waspadai jika cuaca dari pagi sampai siang terik.

"Indikatornya masyarakat merasakan kegerahan maka ditambah lagi pertumbuhan dan pembentukan awan hujan seperti bunga kol putih mengkilap maka kewaspadaan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang," tuturnya.

"Yang kulitnya sensitif maka dia harus pakai pelembab. Itu hal yang nomal saja kok," jelasnya.

Tags : banjir
Rekomendasi