Camilan Apa Saja yang Melejit dan Sirna?

| 20 Mar 2018 18:45
Camilan Apa Saja yang Melejit dan Sirna?
Ilustrasi (pixabay)
Tulisan kali ini masih bagian dari tema yang kami bawakan pekan ini, Era Budaya Instan. Kali ini kami membicarakan camilan yang muncul secara instan lalu bertahan atau menghilang.

Sebelumnya, kami sudah membahas tentang artis yang muncul secara instan lalu membandingkan mana yang bertahan dan mana yang tenggelam. Artikel itu kami beri judul Si Artis Viral yang Terkenal dan Tanggal, serta Via Vallen dan Hijau Daun.

Jakarta, era.id - Tidak hanya artis dan pesohor yang muncul secara instan. Sektor kuliner ternyata juga demikian. Banyak makanan yang muncul dan tenar secara instan, ada yang bertahan, ada juga yang tenar lalu menghilang. Nah, kali ini kita akan membahas soal sate taichan, keripik Maicih, dan singkong keju.

Siapa yang enggak kenal sate taichan? Siapa juga yang tak kenal dengan keripik Maicih. Dua kudapan tadi tak asing didengar, apalagi rasanya selalu membekas di lidah. Eits, ini bukan iklan yah.

Mau coba? Gampang kok dicari. Pedagangnya banyak dan tersebar di mana-mana. Misalnya, keripik Maicih, camilan ini sudah masuk ke toko-toko kelontong sampai pasar-pasar besar. Sedangkan sate taichan, dijual di pinggir jalan hingga food court gedongan.

Tapi, coba cari camilan singkong keju. Jajanan ini sempat tenar pada medio 2013-2014. Tapi sekarang? Semoga masih ada yang berdagang. Mari kita sebut, singkong keju adalah contoh penganan yang muncul secara instan dan hilang ditelan zaman.

Keripik Maicih

Ingat Maicih, ingat rasa pedas dari keripik singkong itu. Level pedasnya beragam, dari level satu sampai sepuluh. Angka satu untuk ukuran yang paling tidak pedas. Tepatnya 2011, berawal dari coba-coba, Maicih mampu menutup buku tahunan 2011 dengan omzet Rp4 miliar. Bisnis kuliner ini ditata dari sebuah daerah di Bandung, Jawa Barat.

Konsep pemasaran melalui media sosial, mulai dari laman buatan sendiri, Instagram, Facebook, Twitter, dan lainnya. Pola penjualan ini yang bikin Maicih selalu teringat di hati.

Sudah hampir tujuh tahun, makanan ringan rumahan ini terus menjejali pasar. Kini, keripik Maicih dianggap produk makanan ringan asli Indonesia. 

(Infografis/era.id)

Sate taichan

Sekitar 2015-2016, sate taichan mencapai tingkat popularitas tertinggi. Banyak cerita tentang kemunculan sate taichan ini. Cerita yang paling banyak dipercaya orang adalah tentang awal kemunculan sate ini di kawasan Senayan, Jakarta. Kala itu, seorang pembeli, yang merupakan warga negara Jepang, ingin mencoba memasak satenya sendiri tanpa bumbu kacang. Di kawasan Senayan, memang banyak pedagang sate khas Madura yang umumnya berbumbu kacang.

Setelah melihat si pembeli dari Jepang itu, penjual sate tadi melihat peluang bisnis. Awalnya, hanya ada tiga pedagang sate taichan di sekitar GBK Senayan. Tapi coba data sekarang, ada berapa pedagang sate taichan di Ibu kota? Mungkin ratusan. Mereka pun muncul dengan gerobak pinggir jalan hingga masuk ke restoran ternama.

Singkong keju

Pada medio 2013-2014, singkong keju sangat digemari masyarakat kota besar. Mulai dari Jakarta hingga Bandung, Jawa Barat. Saat itu, cukup banyak penjual kudapan ringan ini. Singkong keju sebenarnya adalah singkong goreng pada umumnya, teksturnya lebih lembut dan ditaburi keju untuk menambah cita rasa.

Lansiran media-media di Bandung pada tahun-tahun tersebut juga mengindikasikan banyaknya nama-nama penjual singkong yang catchy seperti ‘Singkong Keju Meletus’ atau ‘Singkong Melepuh’ dan semacamnya.

Namun, menjelang 2016, fenomena singkong keju kian tidak terdengar hingga akhirnya tidak lagi menjadi hit sebagaimana tahun sebelumnya. Bisa jadi orang-orang mulai bosan karena penganan tersebut minim varian, berbeda dengan tipe makanan lain seperti martabak, kue cubit, atau surabi.