ERA.id - Presiden Joko Widodo menginginkan peringatan, prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG dapat semakin mudah diakses oleh masyarakat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas melalui video konferensi terkait dengan Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa, menginginkan adanya kepastian seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG.
“Mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi ancaman risiko, baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” katanya.
Terkait dengan bencana yang terjadi belum lama ini dan yang terparah terjadi di NTB dan NTT, Presiden berpesan secara khusus agar digencarkan penyampaian peringatan kepada masyarakat.
“Saya minta BMKG menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari Siklon Tropis Seroja ini,” katanya.
Kepala Negara memerintahkan jajaran, khususnya Menteri PUPR, untuk mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Presiden menyatakan melihat dan memantau beberapa jembatan roboh, akses jalan dan sejumlah infrastruktur lain rusak akibat bencana tersebut.
“Segera pulihkan jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan internet, juga distribusi logistik, dan BBM sehingga bantuan dapat segera tersalurkan ke masyarakat yang menjadi korban bencana,” katanya.
Presiden juga meminta dilakukan antisipasi terhadap bahaya lanjutan adanya cuaca yang sangat ekstrem, yang terjadi di berbagai kawasan di Indonesia.