Tanda Pagar #SaveDokterTerawan si Dokter 'Cuci Otak'

| 04 Apr 2018 09:25
Tanda Pagar #SaveDokterTerawan si Dokter 'Cuci Otak'
Dokter Terawan dengan Krishna Murti. (Instagram: krishnamurti_91)
Jakarta, era.id - Beberapa jam belakangan ini tanda pagar #SaveDokterTerawan menjadi perbincangan di dunia maya. Nama dokter Terawan mencuat karena dipecat oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dia dianggap melakukan pelanggaran kode etik.

Dokter bernama lengkap Terawan Agus Putranto itu merupakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Metodenya ini dianggap melanggar kode etik kedokteran. Padahal, metode 'cuci otak' itu telah menyembuhkan banyak pasien strok.

Salah satu pasien dokter Terawan, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, pernah merasakan kemujaraban metode ini. Aburizal pun menyayangkan pemecatan ini yang dilakukan IDI terhadap dokter Terawan. 

"Ramai diberitakan kabar Kepala RSPAD Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto, diberhentikan oleh IDI dengan alasan etik. Metode 'cuci otak' nya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke," kata Aburizal dalam akun Instagramnya, aburizalbakrie.id.

"Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas. Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan," tambahnya.

"Inilah mengapa saya perlu ikut membela dia. Orang yang dengki terhadap keberhasilan orang lain, adalah orang yang tak pandai mensyukuri, bahwa Allah telah memberikan kelebihan pada siapapun yang dikehendakinya. Mudah-mudahan KASAD sebagai atasannya dapat mengijinkan dr Terawan membela diri," sambung Aburizal.

 

 

Ramai diberitakan kabar Kepala RSPAD Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto, diberhentikan oleh IDI dengan alasan etik. Metode “cuci otak”nya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke. Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas. Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan. Inilah mengapa saya perlu ikut membela dia. Orang yang dengki terhadap keberhasilan orang lain, adalah orang yang tak pandai mensyukuri, bahwa Allah telah memberikan kelebihan pada siapapun yang dikehendakinya. Mudah-mudahan KASAD sebagai atasannya dapat mengijinkan dr Terawan membela diri. #SaveDokterTerawan

A post shared by Aburizal Bakrie (@aburizalbakrie.id) on

Pengakuan yang sama juga muncul dari Brigjen Khrisna Murti. Lewat akun Instagram krishnamurti_91, dia menyayangkan pemecatan dokter Terawan ini. Bekas Dir Reskrimum Polda Metro Jaya ini pun berharap, ada keputusan yang terbaik untuk dokter Terawan.

"Dokter itu tidak menyembuhkan karena penyakit datangnya dari Allah. Yang bisa menyembuhkan ya Allah dengan ikhtiar manusia," kata Khrisna dalam akun Instagram krishnamurti_91

"Saya pernah dilakukan perawatan dengan metode DSA oleh Dokter Terawan di RSPAD Gatot Subroto. Dari sisi medis dll saya tidak paham. Yang saya rasakan adalah kesehatan saya pulih dan lumayan membaik saat itu," tambahnya.

"Hari ini saya mendengar IDI mencabut ijin praktek beliau karena tidak memenuhi syarat tertentu. Saya bukan ahlinya untuk berkomentar apapun. Saya hanya berharap Semoga semua masalah dapat diselesaikan dengan baik," kata dia.

 

Rekomendasi