Pembukaan bioskop ini terlaksana setelah ada kesepakatan dengan AMC Entertainment Holdings yang akan membuka 40 bioskop dalam lima tahun mendatang. AMC bermitra dengan Dana Investasi Publik (PIF), yang merupakan dana kesejahteraan kedaulatan utama Arab Saudi.
Arab Saudi sebenarnya pernah punya bioskop tahun1970-an, namun ulama-ulama berpengaruh usul menutupnya. Pada tahun lalu, Pemerintah Arab Saudi mencabut larangan tersebut sebagai bagian dari reformasi ekonomi dan sosial yang didorong oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Saat ini, Putra Mahkota sedang melakukan kunjungan ke Amerika Serikat untuk berusaha menggaet investasi guna membantu perluasan perekonomian dan mengurangi ketergantungan negeri itu dari minyak.
Baca Juga : Arab Saudi Gelar Festival Musik Jazz Pertamanya
Nantinya, bioskop di Arab Saudi tidak akan dipisahkan berdasarkan gender seperti kebanyakan tempat-tempat umum lainnya yang ada di sana.
Masyarakat Arab Saudi adalah konsumen-konsumen yang menggemari media dan kebudayaan Barat. Walaupun bioskop dilarang, film-film Hollywood dan serial televisi terbaru banyak ditonton di rumah dan jadi perbincangan.
Pemerintah Arab Saudi menargetkan akan mendirikan sekitar 350 bioskop dengan lebih dari 2.500 layar hingga tahun 2030. Fasilitas-fasilitas itu diharapkan akan menarik hampir 1 miliar dolar AS (sekitar Rp13,7 triliun) dari penjualan tahunan tiket menonton.
"Pemulihan bioskop akan membantu mendorong perekonomian setempat dengan meningkatkan pengeluaran rumah tangga untuk hiburan sementara mendukung pembukaan lapangan kerja di Kerajaan," kata Menteri Kebudayaan dan Informasi Awwad Alawwad.