Dapat Predikat Negara Tercemar di Dunia, India Sanksi Ribuan Pemilik Kendaraan dan Konstruksi

| 04 Nov 2024 14:15
Dapat Predikat Negara Tercemar di Dunia, India Sanksi Ribuan Pemilik Kendaraan dan Konstruksi
Ilustrasi polusi India (Freepik)

ERA.id - Pihak berwenang India menjatuhkan sanksi kepada pemilik ribuan kendaraan dan lokasi konstruksi karena melanggar peraturan polusi. Pihak berwenang juga menyita ribuan kendaraan yang sudah tidak layak.

Badan Pengendali Polusi Pusat (CPCB) mengartakan kondisi udara di India pada Senin (4/11) sangat buruk dengan skor 373. Dalam IQAir, New Delhi menjadi kota paling tercemar di dunia.

"Hampir 60.000 kendaraan dan lebih dari 7.500 lokasi konstruksi didenda," kata Komisi Pengelolaan Kualitas Udara, dikutip Reuters, Senin (4/11/2024).

Sebanyak 54.000 kendaraan tercatat tidak memiliki sertifikat polusi terkendali (PUC), yang menunjukkan level emisi yang diizinkan. Selain itu, sebanyak 3.900 kendaraan lainnya disita karena 'terlalu tua'.

"Pembayaran kompensasi lingkungan telah diperintahkan untuk 597 lokasi, sementara 56 lokasi telah diperintahkan untuk ditutup," ujar pejabat itu.

New Delhi berjuang melawan polusi yang parah setiap musim dingin karena udara dingin menjebak emisi, debu, dan asap dari kebakaran pertanian di negara bagian pertanian Punjab dan Haryana yang berdekatan, yang memaksa penutupan sekolah dan pembatasan konstruksi sebagai tanggapan.

Menurut kementerian ilmu bumi, Kualitas udara di wilayah tersebut diperkirakan akan tetap sangat buruk hingga Rabu (6/11). Selain itu, kualitas udara India kemungkinan akan berkisar dari sangat buruk hingga parah selama enam hari berikutnya.

CPCB mengatakan peringkat parah, dalam kisaran 401 dan 500 pada indeksnya, memengaruhi orang yang sehat dan dapat memiliki efek serius pada mereka yang sudah menderita penyakit.

IQAir telah menilai New Delhi sebagai ibu kota paling tercemar di dunia selama empat tahun berturut-turut, tetapi kualitas udara yang buruk merupakan masalah musim dingin yang umum di seluruh Asia Selatan.

Meningkatnya polusi dapat memangkas harapan hidup orang Asia Selatan hingga lebih dari lima tahun, menurut Institut Kebijakan Energi (EPIC) Universitas Chicago dalam Indeks Kualitas Udara tahun lalu.

Kota terbesar kedua di Pakistan, Lahore, yang dinilai IQAir sebagai kota paling tercemar kedua di dunia pada hari Senin, juga telah menutup sekolah dasar selama seminggu dan menghimbau orang-orang untuk tetap berada di dalam rumah di tengah polusi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada hari Minggu, pemerintah provinsi mengatakan pihaknya merencanakan pembicaraan dengan India untuk menyelesaikan masalah tersebut, menyalahkan memburuknya kualitas udara pada polusi yang berasal dari negara tetangganya.

Rekomendasi