Nyentil Rusia dan Putin, Tsamara Kena Batunya

| 06 Apr 2018 14:59
<i>Nyentil</i> Rusia dan Putin, Tsamara Kena Batunya
Ketua DPP PSI Tsamara Amany (Yohanes/era.id)
Jakarta, era.id - Media Rusia Beyond The Headlines (RBTH Indonesia) menyentil keras Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany setelah memberi pernyataan terkait Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Dilihat dari akun twitter @RBTHIndonesia, media Rusia itu menyayangkan komentar Tsamara tersebut. Adapun Tsamara bermaksud mengomentari pernyataan Fadli Zon tapi malah lebih banyak membicarakan Putin dan Rusia.

RBTH menilai apa yang disampaikan Tsamara terkait Rusia dan Putin tidaklah tepat. 

"Kami tidak membela siapa pun, termasuk  @fadlizon atau bahkan Presiden Putin. Namun, pernyataan Anda tentang negara kami, bahwa di Rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia, ini menunjukkan kedangkalan wawasan," tulis RBTH Indonesia, seperti dikutip era.id, Jumat (6/4/2018).

 

RBTH melihat Tsamara kurang melakukan riset terhadap Rusia, terlebih komentarnya terkait kasus korupsi di sana. Menurutnya, Tsamara yang sedang naik daun justru menunjukkan ketidakdewasaannya. 

Sebab berdasarkan data RBTH, Rusia pernah melakukan penangkapan 8.000 pegawai negeri Rusia karena kasus korupsi. Diakui mereka memang banyak kasus korupsi terjadi di sana, namun hal itu bukan berarti menjadi pembiaran di Rusia.

"Kami lihat, Anda punya karier yang sedang naik. Karena itu, kami harap Anda bisa lebih bijaksana ke depannya ketika mengomentari negara lain, apalagi jika pengetahuan Anda tentang negara itu sangat minim. Jika itu kebetulan tentang Rusia, silakan cari tahu banyak hal dari kami," kicau RBTH di Twitter.

Kabar ini juga sampai ke telinga Duta Besar Rusia untuk Indonesia ,Lyudmila Vorobyeva. Pihak kedutaan pun mengundang Tsamara untuk hadir dan berdiskusi bersama.

 

Adapun debat Tsamara dengan Fadli Zon dimulai saat Fadli berkicau Indonesia butuh pemimpin seperti Presiden Rusia, Vladimir Putin. Di twitter, Fadli Zon memandang Putin sebagai pemimpin yang berani, visioner, dan tidak hobi utang ke negara lain.

 

Nah gayung bersambut, ternyata Vladimir Putin berencana datang ke Indonesia untuk menemui Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan Menlu Retno Marsudi usai mendampingi Jokowi menerima surat-surat kepercayaan dari 11 dubes negara sahabat. Salah satunya Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/4) kemarin.

"Rencana ada secara sekilas dibahas," kata Menlu Retno seperti dilansir dari situs Setkab.

Sayangnya, kepastian jadwal kedatangan Presiden Putin belum didapat. Soalnya Putin baru akan dilantik bulan Mei mendatang. Konfirmasi kapan tepatnya Putin ke Indonesia akan ada setelah pelantikan tersebut dan belum diketahui agenda kunjungannya ke Indonesia.