Cak Imin di Antara Jokowi dan Gatot

| 15 Apr 2018 22:41
Cak Imin di Antara Jokowi dan Gatot
Ilustrasi (era.id)

Jakarta, era.id - Forum Komunikasi Ustazah (FOKUS) menyatakan dukungan buat mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar untuk maju berpasangan dalam Pemilu 2019. Dukungan ini membuka kembali wacana pengusungan Muhaimin dan Gatot yang sempat digaungkan beberapa waktu lalu.

"Pada momentum Isra Mikraj ini, kami mendeklarasikan Agamis (Aku, Gatot Nurmantyo dan Muhaimin Iskandar). Meminta kepada Bapak Gatot Nurmantyo dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada masa Pilpres 2019 sampai 2024," kata Ketua FOKUS Ida Mursidah di Jalan Duri Kepa, Jakarta Barat, Minggu (15/4/2018).

Menurut Ida, Gatot dan Cak Imin --sapaan akrab Muhaimin-- merupakan pasangan serasi untuk memimpin Indonesia. Soalnya, keduanya memiliki sifat Rasul. "Kita mau pemimpin yang bisa membawa perubahan. Khususnya untuk jamaah. Kita mau pemimpin religius, pintar, amanah. Punya sifat sidiq, amanah, tablig dan fatanah," jelas Ida.

Sebelum FOKUS, dukungan buat Gatot dan Cak Imin juga pernah diserukan Presidium Nasional Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR). Selain FOKUS dan GNR, Pro-1 Nasional juga menyuarakan dukungan yang sama untuk Gatot dan Cak Imin. Buat Pro-1, bergabungnya Gatot dan Cak Imin akan jadi kekuatan yang amat besar untuk Pemilu 2019.

Masalahnya Cak Imin menyatakan sikap untuk mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu 2019. Bahkan, Cak Imin menyatakan terang-terangan keinginannya untuk maju sebagai wakil presiden pendamping Jokowi dengan membentuk JOIN, akronim dari Joko Widodo-Muhaimin Iskandar yang merupakan sebuah gerakan relawan untuk mendukung pemenangan dirinya dan Jokowi.

Selain lewat JOIN, Cak Imin mengaku dirinya telah menjalin komunikasi intensif dengan petinggi partai yang menaungi Jokowi, PDI Perjuangan (PDIP). Bahkan, kata Cak Imin, dia telah menyampaikan niatannya maju sebagai pendamping Jokowi kepada Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.

Baca: Ekspresi Patah Hati Cak Imin Jika Ditolak Jokowi

Menurut Cak Imin, sinergitas antara dirinya-Jokowi atau PKB-PDIP akan jadi sebuah kekuatan politik yang tidak terbendung. Selain itu, dukungan dari para relawan JOIN tadi bakal jadi kekuatan tambahan. "Jika aspirasi bawah yang mendorong pasangan Jokowi-Muhaimin (JOIN) jadi terlaksana pada pilpres mendatang, saya yakin tidak akan terbendung," kata Cak Imin.

Bisa digoyang

Sebagai salah satu gerakan akar rumput PKB, Pro-1 Nasional masih yakin Cak Imin bisa digoyang. Pasalnya, sampai saat ini PDIP, apalagi Jokowi belum menyambut hasrat Cak Imin. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, beberapa waktu lalu menyatakan apresiasinya kepada Cak Imin dan JOIN-nya.

Hanya saja, hal itu enggak serta merta memastikan posisi Cak Imin buat berdiri bersama Jokowi di Pemilu 2019. Menurut Hasto, untuk sampai kepada keputusan mengusung calon, setidaknya harus dilakukan beberapa kali dialog antara Cak Imin dan Jokowi.

"Tentang bagaimana langkah selanjutnya, ya tentu saja Pak Jokowi akan berdialog dengan Mas Muhaimin Iskandar dalam kapasitas beliau sebagai Ketua Umum PKB," ujar Hasto.

Baca: Cak Imin Sekarang Dipanggil 'Pak Wapres'

Ketua Pro-1 Nasional, Baihaqi Maisin mengatakan, hasrat terbesar bagi Cak Imin hingga saat ini adalah untuk jadi cawapres. Jadi, andai hasratnya enggak juga kesampaian, bisa saja Cak Imin pindah ke sisi pertarungan yang lain.

Buat Pro-1 Nasional, komposisi Gatot dan Cak Imin melawan Jokowi dengan siapa pun nanti pasangannya bakal membuat persaingan dalam Pemilu 2019 tambah seru. Gatot yang berlatar belakang militer dan Cak Imin yang disebut Pro-1 Nasional memiliki ketokohan besar akan jadi alternatif yang asyik buat para pemilih.

Rekomendasi