ERA.id - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menanggapi pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyebut buzzer sumber kekacauan di Indonesia.
"Pak JK sebut buzzer sumber kekacauan di tanah air. Saya setuju," kata Musni Umar di akun Twitternya, Senin (26/7/2021).
Ia lantas mempertanyakan siapa yang membiayai aktivitas para buzzer. Bahkan menurut Musni, para buzzer tersebut terkesan kebal terhadap hukum.
"Pertanyaannya, siapa yang biaya mereka, yang pelihara mereka sehingga mereka kebal hukum?" tambah Musni.
Cuitan akademisi kelahiran Kendari, 12 Juni 1953 itu pun langsung dibalas oleh mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Mantan anak buah SBY itu lantas menantang Musni untuk menunjukkan siapa yang dimaksud buzzer yang dibayar tersebut.
"Mus, tunjukkan siapa buzzernya biar kita cari siapa yg bayar dan siapa yg pelihara. Jangan asal ngomong setuju tapi tak mampu tunjukkan buzzernya yang mana," cuit Ferdinand.
"Ayo Mus, jadi manusia yg benar bkn jd sampah propaganda."
Sebelumnya, dalam interview di program Blak-blakan Detikcom, beberapa waktu lalu, Jusuf Kalla menyebut bahwa buzzer adalah sumber kekacauan di Indonesia.
JK menyebut bahwa buzzer sengaja hadir untuk mendukung kandidat yang bertarung dalam Pemilu. Akan tetapi, aktivitas tersebut terus berlanjut hingga pemilu selesai.
"Sumber segala kekacauan adalah buzzer-buzzer itu. Seharusnya sudah lah, tidak perlu lagi ada pencitraan yang macam-macam. Tidak perlu lagi merusak nama orang, biar demokrasi berjalan dengan baik," kata JK.