Masyarakat Masih Inginkan Jusuf Kalla Cawapres

| 24 Apr 2018 16:16
Masyarakat Masih Inginkan Jusuf Kalla Cawapres
Jokowi-JK (Sumber: Setneg.go.id)
Jakarta, era.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) masih terlalu kuat. Berdasar hasil survei terakhir Litbang Kompas, JK masih jadi sosok paling banyak dipilih untuk kembali maju jadi pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan penguasaan 15,7 persen suara responden.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Bidang Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) berpendapat bahwa hasil survei tersebut merupakan refleksi dari realitas politik yang terjadi saat ini, bahwa sepak terjang Jokowi dan JK sebagai presiden dan wakil presiden memang cukup memuaskan.

Meski begitu, Bamsoet sadar JK sudah dua kali menjabat sebagai wakil presiden, mendampingi dua presiden berbeda, bersama Jokowi sejak 2014, dan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2009.

“Saya dari awal sudah mengatakan kalau memang UU memperbolehkan, maka memang pasangan ideal Pak Jokowi ke depan masih tetap menggandeng pak JK,” katanya, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Karenanya, Bamsoet menyerahkan hal tersebut kepada Jokowi. Kalau enggak lagi memungkinkan untuk menggandeng JK pada Pemilu 2019, maka Bamsoet meminta Jokowi memilih pemimpin yang memenuhi sejumlah kriteria, termasuk kekuatan suara dan kecocokan.

"Namun, kalau tidak, ya tentu hanya Pak Jokowi yang tahu siapa yang akan mendampinginya, yang bisa mengangkat elektabilitasnya, yang bisa membantu dia menyelesaikan tugas-tugas negara dalam periode keduanya ke depan," jelasnya.

"Bahwa Pak JK sampai hari ini masih menempati posisi tertinggi ini merupakan realitas politik yang ada. Sebagai wakil presiden Jokowi yang eksis dan tetap diprediksi tinggi kalau nanti dicalonkan kembali sebagai wakil Jokowi itu adalah realitas politik," terangnya.

Baca Juga : Akbar Tandjung Bilang JK Enggak Mungkin Jadi Cawapres

Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei terkait wakil presiden paling diminati. Survei ini dilakukan pada 21 Maret hingga 1 April 2018. Survei melibatkan 1.200 responden secara periodik. Populasi yang diambil sebagai sampel survei adalah warga Indonesia berusia di atas 17 tahun. Responden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi yang jumlahnya ditentukan secara proporsional. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus minus 2,8 persen. Hasilnya, elektabilitas JK berada di angka 15,7 persen. Kemudian, posisi kedua ditempati Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di angka 8,8 persen.

Rekomendasi