Jokowi Harus Bersikap soal Rekaman Rini-Sofyan

| 30 Apr 2018 16:18
Jokowi Harus Bersikap soal Rekaman Rini-Sofyan
Rini Soemarno (Foto: Kementerian BUMN)
Jakarta, era.id - Presiden Jokowi 'cuma' menanggapi datar rekaman percakapan Rini Soemarno dan Sofyan Basir. Padahal komentar Jokowi sangat diperlukan untuk memperjelas duduk persoalan yang sedang dihadapi salah satu menterinya itu.

"Saya tidak mau komentar sebelum semuanya jelas," kata Jokowi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Senin (30/4/2018).

Bagi Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, Jokowi harus turun tangan dalam skandal percakapan Rini-Sofyan. "Presiden kalau memang ikut turun tangan, dia harus membuatnya semuanya lebih clear, sekarang kan masih abu-abu," kata Mamit saat dihubungi.

Mamit khawatir di tahun politik ini, semua bisa digoreng ke sana-sini. Jokowi, lanjut Mamit, jangan membiarkan semakin banyaknya persepsi masyarakat yang muncul.

"Kalau dibiarkan begitu saja, persepsi masyarakat bisa bertanya dengan kinerja Jokowi, dan ini bisa memberatkan PLN dan Pertamina," sambung Mamit.

 

Baca: DPR Bisa Bentuk Pansus Rekaman Rini-Sofyan

Bagaimana dengan sosok 'Pak Ari' dalam rekaman? Meski belum ada konfirmasi tegas siapa sosok itu, namun jika merujuk pada Ari Soemarno, mantan Dirut Pertamina, Mamit punya analisa sendiri. Buat dia, Ari hingga sekarang masih punya pengaruh luar biasa di sektor industri migas.

"Kalau bicara pengaruhnya dia di Pertamina, kita harus akui masih ada orang-orang dia itu. Jadi secara sosok dia itu, AS (Ari Soemarno) orang yang cukup berkuasa dan berpengaruhlah di Pertamina. Cuma sekarang bagaimana pengaruh itu digunakan untuk kepentingan baik Pertamina," beber Mamit.

"Apalagi sekarang adiknya (Rini Soemarno) itu di BUMN," tutupnya.

Baca: Rini Tak Pernah Datang ke DPR Sejak 2016

Kementerian BUMN tegas menyebut rekaman Rini-Sofyan sudah diedit sedemikian rupa untuk menggiring opini. Siang tadi, kami menyambangi Kantor Kementerian BUMN di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Bersama puluhan awak media lain, era.id gagal mendapat rekaman lengkap percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Mendapat informasi tambahan pun tidak. Yang ada, Kementerian BUMN curhat balik soal kebingungan-kebingungan mereka. Staf Khusus Tiga Menteri BUMN Bidang Publikasi, Wianda Pusponegoro menyebut pihaknya tak memiliki rekaman lengkap percakapan antara Rini dan Sofyan. Wianda bilang, bahasan dalam percakapan Rini dan Sofyan merupakan hal biasa dan bukan ranah yang patut dicurigai.

Rekomendasi