Tim Editor
Ruhut yang dikonfirmasi ini membantah disebut pindah partai. Menurut Ruhut, dia mengenakan baju PDIP lantaran sudah disiapkan oleh Ketua Tim Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan saat membantu kampanye calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus pada Pilkada 2018.
"Oh itu (dikasih) Ketua Tim Sukses (Djarot-Sihar) pak Trimedia Panjaitan. Iya mereka siapin semuanya, bajunya aku pakai dong. kan dikasih baju gitu keren," katanya, kepada era.id, di Jakarta, Senin (30/4/2018).
Ruhut pun menegaskan, saat ini, dia masih menjadi kader Demokrat dan belum pindah ke PDI Perjuangan. "Oh belum, aku masih di Demokrat," ucapnya.
Meski demikian, Ruhut mengaku, hubungannya dengan PDI Perjuangan cukup dekat. Apalagi, katanya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat mengenal dirinya.
"Apalagi bu Mega juga sangat percaya sama aku, aku juga orang yang dibesarakan pak Taufik Kiemas. Background keluarga kan juga gue keluarga PNI, gitu aja bos," tuturnya.
Tapi, Ruhut mengaku tidak menolak kalau Megawati mengajaknya bergabung ke PDIP. "Ya kita lihat, aku kan orang yang enggak bisa menolak kalau dari ibu Megawati, dan aku emang dekat dengan beliau," kata dia.
Ruhut mulai terjun ke dunia politik sejak muda lewat Partai Golkar. Namun dia lebih dikenal sebagai pemeran karakter 'Poltak' di sinetron Gerhana.
Pada tahun 2004 dia beralih partai dari Partai Golkar menuju Partai Demokrat. Ruhut mengaku alasan dirinya keluar dari Golkar karena kecewa lantaran jasa-jasanya dilupakan.
Di Partai Demokrat, Ruhut beberapa kali menjabat sejumlah posisi di DPP. Terakhir, Ruhut menempati posisi sebagai Juru Bicara Partai Demokrat sebelum akhirnya dipecat oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tanggal 27 Oktober 2016.
