Semoga Rekaman Rini-Sofyan Tak Berimbas ke Pasar Modal

| 02 May 2018 08:31
Semoga Rekaman Rini-Sofyan Tak Berimbas ke Pasar Modal
Menteri Rini dan para pemudik dalam Mudik Bareng BUMN 2017 (Foto: Kementerian BUMN)
Jakarta, era.id - Presiden Jokowi dan DPR diminta bergerak cepat menangani persoalan rekaman percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PLN Sofyan Basir yang keburu beredar di media sosial. Jangan sampai kasus ini berimbas ke pasar modal.

"Sejauh ini, saya belum melihat dampaknya, selama tidak menjadi gejolak besar, masih aman. Dampaknya belum dan diharapkan jangan sampai ke situ," kata Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan saat dihubungi, Rabu (2/5/2018).

Suka tidak suka, kasus ini juga bisa saja berimbas kepada kepercayaan dunia usaha Indonesia. Apalagi ini terkait Kementerian BUMN yang memiliki segudang anak perusahaan 'seksi' dari segi investasi.

Yang dibicarakan Rini dan Sofyan saat itu adalah proyek LNG di Bojonegara, Cilegon, Banten yang akan dibangun oleh PT Bumi Sarana Migas (BSM). Wakil Presiden Jusuf Kalla sendiri sudah berbicara mengenai proyek ini. JK membenarkan, PT Bumi Sarana Migas merupakan salah satu perusahaan milik Kalla Grup. 

Proyek itu, dimulai pada 2013, atau sebelum dirinya menjadi Wapres mendampingi Jokowi. Proyek tersebut digagas PT BSM lantaran mucul kekhawatiran akan terjadi kekurangan energi pada 2021 di Jawa Barat. Nah, untuk mengantisipasi kekurangan, gas harus didatangkan dari daerah lain ke Jawa Barat. 

Baca: Menteri Rini Harus Jelaskan 'Pak Ari' Dalam Rekamannya

Ilustrasi percakapan Rini-Sofyan (Rahmad/era.id)

Menurut Mamit, bisnis yang digarap Kementerian BUMN sedikit banyak melibatkan pihak ketiga, seperti perbankan maupun investor lain. Jika benar seperti dugaan awal --meski sudah dibantah Kementerian BUMN-- percakapan itu tentang fee, maka bisa berdampak pada dunia investasi dalam negeri.

Baca: Banyak Kejanggalan dalam Rekaman Rini-Sofyan

"Makanya menurut saya, rekaman yang utuh harus diperdengarkan kepada publik, supaya tidak ada persepsi yang salah. DPR perlu mengakhir perang dingin dengan Rini supaya bisa segera mengklarifikasi permasalahan yang ada," kata Mamit.

Kementerian BUMN tegas menyebut rekaman Rini-Sofyan sudah diedit sedemikian rupa untuk menggiring opini. Redaksi era.id sempat menyambangi Kantor Kementerian BUMN di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Namun gagal mendapat rekaman lengkap percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Mendapat informasi tambahan pun tidak. Yang ada, Kementerian BUMN curhat balik soal kebingungan-kebingungan mereka. Staf Khusus Tiga Menteri BUMN Bidang Publikasi, Wianda Pusponegoro menyebut pihaknya tak memiliki rekaman lengkap percakapan antara Rini dan Sofyan. Wianda bilang, bahasan dalam percakapan Rini dan Sofyan merupakan hal biasa dan bukan ranah yang patut dicurigai.

Rekomendasi