Polisi Dalami Tewasnya Pekerja Galian di Penjaringan

| 03 May 2018 13:17
 Polisi Dalami Tewasnya Pekerja Galian di Penjaringan
Ilustrasi (Pixabay)

Jakarta, era.id - Polisi tengah mendalami kasus kecelakaan kerja yang menewaskan buruh penggali proyek galian PAM Jaya, Tarno (44), di Jalan Pluit Selatan arah Jembatan Tiga, Jakarta Utara. Namun, polisi masih menunggu pemeriksaan pihak kontraktor yang saat ini masih sedang menyelesaikan tanggung jawabnya kepada korban.

"Sabar dulu, dia (kontraktor) masih urusin jenazah di kampung. Nanti kita panggil perusahaan yang ada (untuk mengetahui) siapa yang tanggung jawab," Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Komisaris Polisi Mustakim saat dihubungi wartawan, Kamis (3/5/2018).

Mustakim menerangkan, Tarno tewas saat mengerjakan galian proyek galian gorong-gorong di Jalan Pluit Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (1/5/2018). Galian itu merupakan proyek yang dilaksanakan PAM Jaya. Tetapi, Tarno bukanlah pekerja dari PAM Jaya.

"Itu galian punya PAM Jaya, yang mempekerjakan (Tarno) pihak ketiga (kontraktor). Enggak usah disebutin PT apa, yang jelas kontraktorlah," tuturnya.

Kasus ini, kata Mustakim, tengah ditangani Polsek Metro Penjaringan. Polisi pun sudah memeriksa empat orang saksi untuk mendalami kasus ini.

Baca Juga : Pemprov DKI Investigasi Kecelakaan Galian Palyja

Kasus ini menjadi sorotan setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta memberitahukannya kepada publik. Di awal pernyataannya, Sandi mengatakan kecelakaan kerja ini merupakan proyek galian yang dikerjakan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Sandi pun berencana memanggil pihak Palyja untuk mengevaluasi kejadian ini.

"Saya akan memanggil Kepala Dinas Tenaga Kerja untuk lakukan evaluasi, memanggil pihak Palyja dan kontraktornya untuk memastikan satu ini akan dievaluasi dan investigasi," kata Sandi di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).

Baca Juga : Palyja Bantah Sandiaga soal Proyek Memakan Korban

PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) pun buru-buru membantah pernyataan Sandiaga. Corporate Communications & Social Responsibilities Division Head, Lydia Astriningworo mengatakan, proyek galian pipa untuk Rusun Penjaringan itu bukan garapan mereka. 

"Proyek pipa Rusun Penjaringan Tower 1 & 2 Blok E, F, G. Jl. Tanjung Wangi/Tanah Pasir adalah proyek PAM JAYA," ujar Lydia.

Baca Juga : Kekeliruan Sandiga soal Kecelakaan Proyek di Penjaringan

Setelah kabar ini beredar, PAM Jaya pun mengakui proyek tersebut adalah pekerjaan mereka. PAM Jaya juga mengakui, Tarno adalah karyawan mereka untuk pemasangan jaringan distribusi ke wilayah Rusun Penjaringan yang dimulai sejak 22 Januari 2018.

"Kami sangat menyesali insiden tesebut dan turut belasungkawa kepada keluarga korban. PAM Jaya akan memastikan bahwa korban dan keluarganya mendapatkan santunan yang cukup dan sesuai ketentuan yang ada," kata Direktur Utama PAM Jaya, Erlan Hidayat, Rabu (2/5/2018).

Atas kejadian ini pula, PAM Jaya akan berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Utara, Kapolsek Penjaringan dan kontraktor yang bersangkutan untuk melakukan evaluasi dan investigasi di tempat kejadian perkara. 

"Evaluasi dan tindakan koreksi yang diperlukan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Erlan.

Atas kejadian ini, PAM Jaya meminta maaf kepada keluarga korban dan akan memastikan bahwa korban tertangani dengan baik.

Rekomendasi