Tokoh Sekuler Turki Ataturk Bakal Jadi Nama Jalan di Jakarta, Mustofa: Kayak Gak Ada Nama Lain Aja, Astagfirullah..

| 16 Oct 2021 12:20
Tokoh Sekuler Turki Ataturk Bakal Jadi Nama Jalan di Jakarta, Mustofa: Kayak Gak Ada Nama Lain Aja, Astagfirullah..
Ilustrasi-Mustafa Kemal Ataturk. (Foto: Commons Wikimedia)

ERA.id - Politikus Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya mengkritik rencana mengganti nama salah satu jalan di daerah Menteng dengan nama tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Menurut Mustofa, seharusnya dicari opsi nama lain untuk jalan di Ibu Kota. 

"Kayak enggak ada nama lain saja. Astaghfirullah," cuit Mustofa di akun Twitter pribadinya, Sabtu (16/10/2021).

Kritik Mustofa soal mengganti nama jalan di Jakarta dengan nama Ataturk disinyalir terkait perdebatan tentang keyakinan agama Ataturk yang terus terjadi hingga kini.

Beberapa sumber Turki mengklaim, dia adalah seorang Muslim yang taat. Namun, menurut sumber lain, Ataturk sendiri adalah seorang agnostik, yang dimaksudkan sebagai deis non-doktrin, atau bahkan sebagai seorang yang berpaham ateisme.

Dalam artian ini pula beberapa sumber menyimpulkan bahwa keyakinan Atatürk adalah anti-agama dan anti-Islam pada umumnya. Namun, hal tersebut masih menimbulkan perdebatan hingga kini.

Sebelumnya, Duta Besar Republik Indonesia di Ankara, Muhammad Iqbal mengatakan Indonesia berencana mengganti nama salah satu jalan di daerah Menteng dengan nama tokoh sekuler Turki, Mustafa kemal Ataturk.

Ia menyebut sudah meminta komitmen dari pemerintah DKI Jakarta untuk memberikan nama jalan dengan founding father-nya Turki di Jakarta.

Iqbal juga mengaku sudah memberikan data terkait karakter hingga panjang jalan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sejauh ini, Pemprov DKI dan KBRI Ankara masih menunggu kepastian nama yang akan digunakan sebagai jalan.

"Kita tahu bahwa nama pendiri bangsa Turki adalah Mustafa Kemal Ataturk. Ia pendiri bangsa Turki, Attaturk sendiri artinya bapak bangsa Turki," kata Iqbal, dikutip dari CNN Indonesia.

Peresmian nama jalan itu kemungkinan dilakukan saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkunjung ke Indonesia pada awal 2020. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada informasi lebih jauh terkait rencana tersebut.

Rekomendasi