Polisi: Masih Ada Proses Negosiasi di Mako Brimob

| 09 May 2018 12:46
Polisi: Masih Ada Proses Negosiasi di Mako Brimob
Suasana di depan Mako Brimob. (Leo/era.id)

Depok, era.id - Polri masih melakukan negosisasi dengan kelompok narapidana terorisme di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Negosiasi ini dilakukan untuk dapat mengendalikan situasi setelah kerusuhan yang terjadi tadi malam.

"Saat ini karena masih dalam tahapan-tahapan untuk melakukan komunikasi, ya negosiasi kepada mereka semua," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal M Iqbal di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5/2018).

Dia pun yakin, kondisi di dalam Mako Brimob bisa segera dikendalikan. "Doakan saja, kita minta doa kepada teman-teman semua kepada masyarakat seluruhnya bahwa kami bisa menyelesaikan ini semua," tambah Iqbal.

Iqbal belum bisa menerangkan lokasi persis kerusuhan ini terjadi. Tapi dia memastikan, kerusuhan itu terjadi di satu blok yang menampung narapidana terorisme.

"Lokasi ada di dalam saya enggak bisa disebutkan apakah di blok A, B atau C," kata dia.

Dia menerangkan, kerusuhan ini terjadi karena dipicu hal-hal yang sepele, salah satunya karena makanan dari pihak keluarga yang tak bisa dikonsumsi mereka.

"Ini dipicu oleh hal-hal yang sepele yaitu makanan. Makanan dari pihak keluarga yang harus diverifikasi itu ada lah SOP sehingga terjadi insiden," ujar dia.

(Infografis kronologi kerusuhan Mako Brimob/era.id)

Dalam aksi ini, empat orang polisi sempat disandera dan mendapatkan luka-luka. Para sandera itu sudah diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Mako Brimob Kelapa Dua untuk mendapat perawatan. Mereka adalah, Iptu Sulastri (38), Brigadir Lalu Abdul Haris (30), Briptu Hadi Nata Kusuma (26), dan Bripda Muhammad Ramdani (20).

Kejadian ini berawal ketika seorang narapidana terorisme diperiksa penyidik Densus 88 di ruang tahanan titipan pada Selasa (8/5) pukul 15.00 WIB. Tak lama berselang, seorang tahanan terorisme berteriak dan memukul tembok rutan menagih janji akan diberikan makanan.

Baca Juga : Sempat Baku Tembak, Ini Kronologi Kerusuhan Mako Brimob

Setelah itu, pukul 21.30 WIB, para tahanan terorisme mendorong teralis besi hingga jebol. Kemudian para tahanan terorisme mengambil senjata laras panjang dan menjebol ruang amunisi di dalam gedung tahanan. Sehingga di lokasi tahanan terjadi baku tembak antara tahanan terorisme dan personel Densus 88 dan personel Brimob.

Akibat kerusuhan ini, empat personel Densus 88 disandera. "Terdapat beberapa personel yang luka tembak, dan info yang didapat ada yang meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu (9/5/2018).

Rekomendasi