ERA.id - Pegiat media sosial, Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda mengungkapkan alasannya lebih memilih wanita rok mini daripada bercadar.
Lewat postingan di akun Instagram pribadinya, Abu Janda membagikan sebuah cuitan di Twitter dari akun bernama @Maemunah_Azza.
Akun tersebut memposting sebuah foto wanita bercadar sedang berpose memanah dan disertai sebuah narasi, "Berani membubarkan MUI, anak panah ku akan melesat dari busurnya..Siap berjihad..#dukungMUI".
Menanggapi itu, Abu Janda menyebut itu alasan dirinya lebih memilik wanita rok mini ketimbang memakai cadar.
"Kadrun sering berargumen gini: kenapa anda menolak cadar dengan alasan budaya arab? kenapa anda tidak menolak rok mini itu kan budaya barat? JAWAB: karena ukthi pake rok mini gak pernah ancam bunuh orang pake anak panah. PAHAM DRUN?," kata Abu Janda di akun Instagramnya, Rabu (18/11/2021).
Postingan itu pun mendapat reaksi beragam dari warganet hingga mendapat 5.108 likes.
"Lawan.... Sudah masuk MAKAR mau MEMBERONTAK.....," kata akun @see_he***.
"Hr gini msh bangga sm panahan & berkuda ? ππ£ mundur brpa abad ?" kata @indr***.
"Masih aja maen panah²an, yang canggihan dikit donkπ," kata @andi__sila***.
Sebelumnya diketahui, Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga orang terkait aktivitas teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Bekasi pada Selasa (16/11).
Tiga tersangka tersebut, yakni Ahmad Zain An-Najah, Farid Ahmad Okbah dan Anung Al Hamat.
Penangkapan Ahmad Zain An-Najah menyeret Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena statusnya sebagai anggota Komisi Fatwa lembaga agama tersebut.
MUI telah menonaktifkan Ahmad Zain An-Najah sebagai anggota Komisi Fatwa, terhitung sejak hari ditangkapnya.
Ketua MUI Cholil Nafis mengatakan MUI perlu bersikap dengan adanya penangkapan anggotanya yang berada di bidang Komisi Fatwa atas nama Ahmad Zain An-Najah.
Menurut Cholil, pemberitaan media seakan-akan itu adalah organisasi MUI karena keanggotaannya, padahal secara tindakan dan struktur dan juga pribadi tidak ada hubungannya dengan pengorganisasian MUI.
"Dugaan keterlibatan yang bersangkutan dalam jaringan terorisme merupakan urusan pribadinya dan tidak ada sangkut pautnya dengan MUI," kata Cholil.