ERA.id - Eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari angkat bicara terkait varian baru COVID-19, Omicron. Varian Omicron ditakuti karena diklaim lebih berbahaya, bahkan 500 persen lebih cepat penularannya ketimbang varian Delta.
Menurut Siti Fadilah Supari, Omicron adalah salah satu varian produk dari suatu mutasi COVID-19.
“Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strain-nya tetap yang lama. Yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung dari protein itu,” kata dia di saluran Youtube Realita TV, dikutip Kamis (2/12).
Siti Fadilah mengatakan bahwa cerita soal virus Omicron hanya sekadar didramatisasi saja. Padahal tidak berbahaya.
“Mereka sebut Omicron dramatis sekali, mati lu. No, itu cuma mutasi kecil saja, strain-nya masih tetap yang lama,” katanya.
Dia kemudian menjelaskan strain tiap negara dianggap berbeda-beda dalam hal pandemi. Seperti pada kasus flu burung beberapa waktu lalu, strain Indonesia tentu berbeda dengan strain Thailand, dan Vietnam.
Oleh karena itu, terangnya, dalam hal vaksin, orang Indonesia bisa jadi tak akan mempan dengan vaksin yang dibuat dengan strain Vietnam atau Thailand. Sementara untuk COVID-19, kini semua seolah dikaburkan oleh pihak-pihak tertentu. Semua negara dibuat sama saja.
“Makanya saya enggak ngerti, pandemi ini penuh dengan misteri. Nama virusnya saja tak seperti biasanya ketika kita menyebut virus. Padahal ada aturannya,” katanya.
“Misal ini covid dari Wuhan. Ya sudah, seluruh dunia menelan itu apa mau dikata.”
Sementara itu, terkait tingkat penularan Omicron yang diklaim 500 persen lebih cepat, Siti Fadilah menekankan ada hal yang penting untuk digarisbawahi sesuai dengan hukum alam sejak lama.
Menurut dia, kalau cepat menular 500 persen lebih tinggi dari covid awal, maka tingkat keganasannya pasti ringan.
“Sifat virus memang begitu, kalau cepat menular seperti flu keganasannya rendah. Tetapi kalau semakin ganas, dia semakin sulit untuk menular,” katanya.
“Makanya kalau kena virus Omicron jangan takut, Inysa Allah tak akan berbahaya. Terus Pemerintah juga jangan sampai menaik-naikkan level PPKM, karena dampaknya besar bagi ekonomi kita yang mulai berjalan baik,” ucapnya.