ERA.id - Politisi PDIP, Ruhut Sitompul menanggapi soal Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang panen kritik karena tertawa mendengar pidato Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha soal “pembohong”.
Ruhut Sitompul menyindir bahwa para kadrun sebaiknya jangan sewot mendengar pidato Giring dan melihat reaksi Presiden Jokowi.
Ia menyinggung bahwa salah satu tugas seorang Presiden adalah mendengarkan suara rakyat.
“Presiden RI ke-7, Bapak Joko Widodo serius mendengar Pidato Giring Ketua Umum PSI,” ujar Ruhut Sitompul melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu (26/12/2021).
“Tolong BSH Kadrun jangan sewot duduk saja baik-baik diboncengan, mendengar Suara Rakyatnya juga tugas Presiden yang dicintai Rakyat Indonesia,” sambungnya.
Bersama pernyataannya, Ruhut Sitompul melampirkan berita berjudul “Strategi Politik PSI Picik, Anehnya Jokowi Menyambut dengan Tawa”.
Sebelumnya, kritikan itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah.
Menurutnya, pidato Giring Ganesha saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 PSI mengindikasikan dua hal.
Pertama, tanda bahwa PSI tidak memiliki gagasan dan ide politik yang dapat ditawarkan pada publik sehingga memilih jalur kontroversi dan menebar kebencian secara politik yang terbukti cepat meningkatkan popularitas.
Kedua, PSI memang sengaja menarget Anies Baswedan karena dalam pandangan Giring Cs, Anies merupakan tokoh potensial dan berada di puncak popularitas juga elektabilitas.
Selain itu, menurutnya, Anies Baswedan memiliki sentimen pembenci yang cukup aktif.
Maka, dengan menargetkan mantan Menteri Pendidikan dan Budaya itu, PSI berharap mendapat dampak.
Singkatnya, menurut Dedi Kurnia, PSI tidak benar-benar memusuhi Anies karena perbedaan pandangan politik, melainkan karena memiliki magnet popularitas.
“Cara PSI semacam ini berbahaya, selain picik juga menimbulkan adu domba. Artinya PSI minim kapasitas politik,” ucapnya.