Tim Editor
"Sangat dimungkinkan (berkoalisi). Kita bicarakan dalam konteks yang lebih luas, tidak menyebutkan nama (capres-cawapres). Tapi kita bilang kalau ujungnya kita berkoalisi kita harus menentukan nama," ujar Sandi di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (20/5/2018).
Baca Juga : Demokrat Yakin Poros Ketiga Masih Hidup
Namun, Sandi belum bisa memastikan terbentuknya koalisi antara kedua partai ini. Sebab, keputusan koalisi akan disampaikan oleh petinggi masing-masing partai dengan kesamaan persepsi tentang ekonomi dan pemenuhan lapangan pekerjaan.
"Nanti, petinggi koalisi akan memegang menunya pada minggu terakhir. Mereka akan tentukan siapa yang paling cocok menu ini kita tawarkan kepada masyarakat," kata Sandi.
Karenanya, Sandi berharap ini bisa menjadi sebuah awal atas rencana pertemuan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk membahas masalah koalisi lebih lanjut.
"Ini sebuah pertemuan awal yang mudah-mudahan nanti dilanjutkan dengan summit diantara Pak Prabowo dan Pak SBY. Kita menyiapkan ini semua bahwa tujuan kita Indonesia bisa lebih baik, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, ekonominya bergerak dan kita punya kekhawatiran yang sama," ungkap Sandi.
"Karena setiap pertemuan elite selalu ditanya capres-cawapresnya siapa. Kita tidak membahas itu, tapi membahas tentang koalisi dan apa yang akan kita tawarkan," sambungnya.
