Konon, organisasi ini jadi cikal bakal pusat gerakan untuk kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang belakangan memantik elemen masyarakat pada masa penjajahan Belanda, mulai berserikat.
Dilansir dari berbagai sumber, kelahiran Boedi Oetomo menjadi inspirasi Presiden Soekarno menciptakan Hari Kebangkitan Nasional. Pada tahun 1948, atau 40 tahun setelah Boedi Oetomo terbentuk, Presiden Soekarno memutuskan untuk menetapkan hari ini sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kala itu, dia menamakannya dengan Hari Kebangunan Nasional.
Bukan tanpa sebab, Presiden Soekarno mengusulkan Hari Kebangkitan Nasional ini. Hari tersebut dibikin karena situasi politik saat itu, 1948, sangat panas.
Wilayah Indonesia, saat itu, dikotak-kotakan akibat perjanjian yang dibuat Indonesia dan Belanda, salah satunya Perjanjian Renville. Belum lagi, muncul perpecahan ideologi dan antar golongan dan partai politik, yang bikin situasi makin panas.
Presiden Soekarno ingin bangsa ini bersatu lagi. Dia kemudian mencetuskan Hari Kebangkitan Nasional untuk seluruh bangsa Indonesia bisa bersatu melawan penjajah yang masih ada di bumi pertiwi.
Pemilihan hari lahir Boedi Oetomo sebagai tanggal peringatan ini karena, organisasi itu dianggap paling netral dan didirikan karena bertujuan untuk menyatukan seluruh rakyat merebut kemerdekaan.
Baru pada tahun 1958, atau setengah abad Boedi Oetomo berdiri, Presiden Soekarno merayakannya dengan nama Hari Kebangkitan Nasional. Perayaan ini dilangsungkan meriah di Istana Merdeka.
Saat itu, Presiden Soekarno menyampaikan makna berdirinya Boedi Oetomo sebagai tonggak pergerakan nasional. Meski bukan organisasi besar, organisasi tersebut menjadi cikal bakal untuk memajukan masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu cambuk untuk memperoleh kemerdekaan.
(Infografis/era.id)
Kini, setelah 110 tahun, perayaan Hari Kebangkitan Nasional punya tema yang tegas. Yaitu 'Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia di Era Digital'. Pemerintah menyiapkan logo khusus untuk perayaan ini. Logo Harkitnas ke 110 tahun ini, dihiasi oleh lingkaran burung garuda merah yang menghadap kiri dengan seruan "Bangkit Indonesia!".
Merayakan Hari Kebangkitan Nasional kali ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengingatkan masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial, sebagai makna kebangkitan teknologi informasi dan komunikasi.
"Masyarakat harus bijak, menggunakan media sosial artinya jangan sembarangan mengirim konten negatif karena jejak digital akan tercatat," kata Rudiantara usai mengikuti acara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta, Jumat (18/5) lalu, seperti dilansir laman setkab.go.id.