KPU Jabar Belum Terima Rekomendasi Sanksi Sudrajat-Syaikhu

| 21 May 2018 13:32
KPU Jabar Belum Terima Rekomendasi Sanksi Sudrajat-Syaikhu
Debat Cagub Jabar 2018 (Foto: Youtube/CNN)
Bandung, era.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat belum menerima surat resmi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) soal rekomendasi sanksi untuk pasangan calon Sudrajat-Syaikhu. Pasangan itu menggunakan jargon dan membentangkan kaos #2019 Ganti Presiden dalam debat publik calon gubernur di Balairung, Universitas Indonesia, Depok, 14 Mei 2018.

Menurut Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat, belum diterimanya surat rekomendasi sanksi, otomatis belum bisa melakukan pengkajian selama tujuh hari. Yayat menyebut otoritasnya belum bisa menerbitkan sanksi bagi pasangan calon nomor tiga.

"Terkait dengan tindak lanjut dari itu saya kira sampai hari ini KPU Provinsi Jawa Barat masih menunggu surat resminya dari Bawaslu," kata Yayat Hidayat di Kantor KPU Jawa Barat, Jalan Garut, Bandung, Senin (21/5/2018).

"Karena sampai hari ini kami belum menerima surat resmi rekomendasi dari Bawaslu Provinsi Jawa Barat. Jadi sifatnya KPU Jawa Barat menunggu saja saat ini," sambungnya.

Yayat mengaku, pada saat di Kantor Bawaslu Jawa Barat, dia hanya diklarifikasi soal peristiwa penggunaan jargon dan membentangkan kaos #2019 Ganti Presiden. Selain itu kata Yayat, Bawaslu hanya menanyakan seluruh pasangan calon gubernur 2018 sudah mengetahui tata tertib dan aturan debat publik kedua.

Sementara perihal surat yang kemarin diterima olehnya dari Bawaslu Jawa Barat, hanya surat hasil berita acara pemanggilan (BAP). Yayat menyanggah telah menerima surat rekomendasi sanksi dari Bawaslu.

"Saya malahan tahunya dari media soal sanksi administrasi untuk Sudrajat-Syaikhu, saya sendiri bingung karena belum terima suratnya," ujar Yayat.

Debat Pilgub Jawa Barat, Senin (14/5) yang semula berjalan damai berubah jadi panas setelah aksi yang dilakukan pasangan calon nomor urut tiga Sudrajat-Syaikhu kala memberi pernyataan penutup.

Saat diberi kesempatan maju ke depan, tangan Ahmad Syaikhu memang terlihat terus berada di belakang. Sedangkan Sudrajat berbicara dengan tangan terkepal di depan.

"Pilihlah nomor tiga Asyik," lanjutnya sambil diikuti gerakan jari tangannya membentuk simbol nomor tiga. Tangan kanan Syaikhu juga memberikan simbol angka tiga, tapi tangan kirinya masih tetap ada di belakang.

"Kalau Asyik menang, Insya Allah 2019 kita akan mengganti presiden," ujar Sudrajat.

Sejurus kemudian, Syaikhu langsung membentangkan kaus "Gubernur 2018 Asyik, 2019 ganti presiden" dari belakang badannya. Kedua tersenyum puas. Tapi kondisi yang terjadi di tengah penonton justru malah berubah menjadi ricuh. (Arie Nugraha)

Baca Juga : Ricuh Debat Pilgub Jabar Karena Kaus #2019GantiPresiden

Rekomendasi