Meski sudah sesuai dengan jalur yang diharapkan, Presiden ketiga BJ Habibie mengatakan, pencapaian sasaran reformasi masih jauh dari kenyataan hari ini.
"Mengenai reformasi apakah jalannya reformasi sesuai dengan rencana yang saya dan kawan-kawan lainnya persiapkan? Apakah sudah sampai sasarannya? Untuk menjawab itu saya sampaikan jalannya sesuai rencana. Tapi, sasarannya masih jauh," katanya, dalam acara refleksi 20 tahun reformasi, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Kendati demikian, Habibie optimistis perubahan dari reformasi akan terwujud. Meski pelan, dia yakin perubahan itu akan terjadi sesuai sasarannya, yaitu peradaban Indonesia.
"'Lho kok bapak begitu optimistis?' Saya bilang yang kita sasar ini, adalah peradaban Indonesia. Peradaban Indonesia itu adalah bahwa sumber daya manusia di bumi Indonesia yang kita andalkan benar-benar bisa, diadakan kualitasnya dan perilakunya sesuai dengan budayanya," kata dia.
"Dan, ya prasarana untuk kehidupan dan peradaban kita kembangkan sendiri secara mandiri," sambungnya.
(Infografis/era.id)
Menurut Habibie, peradaban yang terbentuk saat reformasi merupakan hasil usaha dan kerja SDMnya agar kualutas kehidupannya semakin tinggi dan stabil.
"Saudara-saudara untuk kita harus sadari peradaban mempunyai tiga elemen. Pertama, budayanya. Kedua, agamanya dan ketiga, kemampuan mengembangkan pengetahuan dan teknologi," terangnya.