"Kereta bandara seperti ini baru ada di Medan, kemudian di Jakarta, kemudian yang sekarang ada di Sumatera Barat di Padang," kata Presiden dalam sambutannya di Padang Pariaman, dilansir Antara.
Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Rampung 2020
Baca juga:

Infografis KA Bandara Minangkabau Ekspres (Grafis: Ira/era.id)
Sebelumnya, Presiden meresmikan KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Jakarta, pada awal 2018. Sedangkan pendahulunya, KA Bandara Kualanamu Medan, telah lebih dulu beroperasi sejak tahun 2013.
Meski diresmikan dalam waktu yang berdekatan, rupanya, ada sejumlah perbedaan antara KA BIM dan KA Soetta. KA BIM dioperator oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), sedangkan KA Soetta dioperator PT Railink. Waktu tempuh KA BIM mencapai 40 menit untuk perjalanan dengan jarak kurang lebih 23km, sementara waktu tempuh KA Soetta mencapai 38 menit dengan jarak tempuh 37,6km dan kecepatan 80km/jam.
Soal kapasitas, satu rangkaian KA BIM terdiri dari empat gerbong dengan kapasitas 393 penumpang, sedangkan KA Soetta yang terdiri dari enam gerbong memiliki kapasitas penumpang yang lebih kecil, yaitu 272 orang.
Mengenai harga, keduanya punya rentang tarif yang jauh berbeda. KA BIM dibanderol dengan harga Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Sedangkan tarif KA Soetta mencapai Rp100 ribu. Terjangkaunya tarif KA BIM ini lantaran pengerjaannya ditanggung oleh dana APBN yang mencapai Rp300 miliar. Sementara itu, KA Soetta ditanggung oleh swasta sehingga tarifnya disesuaikan.

Minangkabau ekspres (Foto: Twitter Kantor Staf Presiden)
Baca Juga: Sorotan untuk Stasiun Kereta Bandara
Jika dibandingkan dengan KA Kualanamu yang juga mematok harga Rp100 ribu, tarif KA BIM masih jauh lebih murah. Setiap harinya, KA Kualanamu mampu mengangkut penumpang hingga 4 ribu orang. Waktu tempuh yang dibutuhkan hanya 30 menit dengan jarak tempuh 28km.