Tim Editor
Hal itu terjadi saat Emelia melakukan kampanye politik di Desa Umburiri, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Sabtu (26/5/2018). Saat itu, Mama Emi, sapaan Emelia, didampingi Lusia Adinda Lebu Raya. Perempuan asal Kabupaten Sikka itu mengatakan, kehadirannya menjadi bukti dukungan penuh dari gubernur NTT.
"Di belakang Marhaen (Marianus Sae-Emilia Nomleni) ada gubernur NTT, dan di belakang gubernur NTT ada banyak orang," kata Lusia di hadapan ribuan warga Sumba Tengah.
Lusia menambahkan, dia hadir sebagai juru kampanye paket Marhaen. Sekaligus untuk memberi klarifikasi terhadap suara-suara sumbang yang selama ini beredar.
"Ada yang bilang bahwa gubernur NTT telah memberikan dukungan kepada paket lain. Hari ini, saat ini, saya katakan bahwa itu hanyalah fitnah. Dengan fitnah itu, kita tahu bahwa banyak orang yang takut dengan paket ini," ujarnya.
Terkait kasus yang menimpa cagub Marianus Sae, Lusia mengaku prihatin. Dia yakin Marianus Sae tidak bersalah.
"Untuk Ibu Emi, saya harap tetap tegar dengan situasi yang terjadi sekarang ini. Dalam politik, hal-hal seperti ini sering terjadi. Ini hal biasa dalam dunia politik. Saya bersama Pak Frans sering mengalaminya," katanya.
Selain mengampanyekan paket Marhaen, Lusia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumba Tengah yang telah mendukung Frans Lebu Raya dalam menjalankan kepemimpinannya. Dalam waktu dekat, Frans Lebu akan mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur NTT.
"Selama 10 tahun Pak Frans menjalankan kepemimpinannya. Tentu, dalam masa 10 tahun menjadi gubernur, banyak dukungan yang diberikan masyarakat Sumba Tengah. Terima kasih karena telah memilih dan mendukung Pak Frans selama ini," katanya.
Dia mengatakan, selama ini banyak hal yang belum diselesaikan dalam kepemimpinan Frans Lebu Raya. Untuk itu, mereka memerlukan penerus.
"Dan penerus selanjutnya hanyalah Paket Marhaen," tegasnya.
