Bantuan Ramadan Kok Bermuatan Politis

| 27 May 2018 06:33
Bantuan Ramadan Kok Bermuatan Politis
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. (Foto:setkab.go.id)
Jakarta, era.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau pemberian bantuan atau sedekah selama bulan suci Ramadan sebaiknya tidak bermuatan politis, salah satunya dengan adanya pembagian takjil gratis dengan berlabelkan "2019 Ganti Presiden".

"Tentu itu tidak etis. Kalau ibadah ya ibadah saja, kalau memberikan bantuan ya memberikan bantuan saja, tidak perlu dimasukkan politik-politik begitu kan," kata Wapres usai menghadiri acara Buka Puasa Bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Kementerian Sosial Jakarta, seperti dikutip Antara, Sabtu (26/5/2018).

Politikus senior Partai Golkar ini menilai muatan politis dalam pemberian sedekah atau bantuan selama bulan Ramadan tidak tepat dilakukan untuk berkampanye secara terselubung.

Sebelumnya, pada Kamis (24/5) sekelompok relawan diketahui membagikan takjil yang berlabelkan #2019GantiPresiden kepada para pengguna jalan di area Masjid Cut Mutia, Jakarta Pusat.

Buka Juga : John Paul Ivan Difitnah Bikin Lagu 2019 Ganti Presiden

Seperti diketahui, kegiatan relawan politik dengan tagar tersebut telah ramai sejak beberapa bulan terakhir, hingga menimbulkan aksi persekusi pada hari bebas kendaraan atau car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Kelompok tagar itu pun memiliki rival yang menyebut diri relawan dengan tagar #DiaSibukKerja.

Terkait dengan adanya ketegangan antara kelompok #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja tersebut, Wapres Jusuf Kalla pernah mengatakan bahwa hal itu sebagai dampak dari ketidakjelasan aturan kampanye oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Inilah sulitnya memang, kalau kampanye itu (dilakukan) sebelum pemilu. Itu tidak ada aturannya, justru tidak ada aturannya. Kalau masa kampanye ada aturannya. Ya ini salah," ujarnya.