Tjahjo berharap kepala daerah tidak berhenti di tengah jalan karena alasan ingin maju dalam pilkada lainnya. Namun untuk Emil, Tjahjo masih dapat memahaminya karena dia maju pada Pilkada Jatim sehingga masih dapat merealisasikan kebijakan di Trenggalek.
"Jangan sampai janji politik sebagai calon kepala daerah belum selesai, atau baru setahun dia sudah punya target yang lain. Karena Trenggalek bagian dari Jawa Timur, ya sah-sah saja." ujar Tjahjo, usai menghadiri acara peluncuran Indeks Kerawanan Pemilu, di Hotel Sahid Jakarta, Senin (28/11/2017).
Tjahjo menjelaskan, seorang kepala daerah bisa saja maju pada pilkada di daerah lainnya walau masa jabatannya belum berkahir. Dia mengambil contoh dari langkah Joko Widodo meninggalkan Jakarta untuk bertarung pada Pilpres 2014.
"Ini mulai menarik setelah kemarin keberhasilan Pak Jokowi. Beliau menjadi Presiden tidak meninggalkan janji politiknya di DKI," ucap Tjahjo.
Emil Dardak berencana maju mendampingi Khofifah Indah Parawansa pada Pilkada Jatim 2018. Khofifah dan Emil sudah mengantongi dukungan dari Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Langkah Emil membuat berang PDI-P karena dia menjadi Bupati Trenggalek atas dukungan partai berlambang banteng tersebut. Karena dianggap tidak patuh, Emil dipecat PDI-P yang mengusung Gus Ipul-Abdullah Azwar Anas pada Pilkada Jatim.