Polda DIY: Kasus Narkoba Meningkat Selama Ramadan

| 02 Jun 2018 10:29
Polda DIY: Kasus Narkoba Meningkat Selama Ramadan
Ilustrasi (era.id)
Yogyakarta, era.id - Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan kasus peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di daerah setempat justru mengalami tren peningkatan selama Ramadan. Dia mengatakan, kepolisian tidak mengendurkan tugasnya menangani kasus peredaran narkoba.

"Kemungkinan para pelaku mengira bahwa (aktivitas) petugas di bulan puasa berkurang di lapangan, ternyata kita justru bulan puasa sambil nunggu sahur bergerak terus," kata Direktur Reserse Narkoba Polda DIY Komisaris Besar Wisnu Widarto di Yogyakarta, seperti dikutip Antara, Sabtu (2/6/2018).

Baca Juga: Resepsi Pernikahan Berubah Jadi Pesta Narkoba

Menurut Wisnu, sejak awal Ramadan, Polda DIY di antaranya telah mengungkap sejumlah kasus peredaran sabu serta tembakau gorila.

Dalam kasus peredaran tembakau gorila yang dirilis pada Kamis (31/5), polisi menyita barang bukti seberat 1.450 gram. Narkotika golongan I itu dipasarkan melalui media sosial Instagram menggunakan jasa pengiriman barang.

"Ada yang tidak kita ekspose ya, sabu ada juga kemarin kita ungkap juga," kata dia.

Adapun kawasan rawan peredaran atau transaksi narkoba di Yogyakarta, menurut Wisnu, tidak lagi hanya terfokus di tempat hiburan malam atau kawasan rumah-rumah kos.

"Sudah meluas, tidak selalu di rumah indekos atau di lingkungan kampus," kata dia.

Polda DIY, kata Wisnu, telah menetapkan empat kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan tertinggi dalam peredaran narkoba di DIY. Urutan pertama yakni Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman; Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul; Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul; dan Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

"Urutan ini berdasarkan hasil pengungkapan kami di lapangan selanjutnya diklasifikasi yang mana yang paling sering kasus peredaran narkobanya," ujarnya.

Baca Juga: Perintah Kapolri, Tembak Mati Bandar Narkoba

Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Mujiyana mengatakan di Yogyakarta hingga saat ini relatif tidak ada bandar narkoba. Para pengedar di Yogyakarta, menurut dia, selama ini hanya mendapatkan pasokan dari luar daerah.

"Kerap mendapat pasokan dari luar daerah seperti Temanggung, Boyolali, atau Magelang," kata Mujiyana.

Tags : narkoba
Rekomendasi