Sihar: Jangan Ada Anak Putus Sekolah di Sumut

| 02 Jun 2018 11:34
Sihar: Jangan Ada Anak Putus Sekolah di Sumut
Sihar menemui masyarakat di Desa Sumbul, Lae Parira, Dairi, Jumat (1/6) malam.
Dairi, era.id - Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus, diminta meningkatkan program pendidikan bertani dan peningkatan hasil tani berkualitas. Harapan tersebut disampaikan warga Jalan Parongil Lingkungan III Bantun Kerbo, Desa Sumbul, Kecamatan Lae Parira, saat Sihar menghadiri program Rumahku Djoss, di wilayah tersebut, Jumat (1/6/2018) malam.

Rumahku Djoss adalah program pasangan Djarot-Sihar, yakni program kunjungan ke rumah-rumah warga untuk mendengarkan keluh kesah masyarakat sebagai masukan untuk menjalankan program jika terpilih nanti memimpin Sumut.

Di rumah milik Hitler Silaban yang dijadikan Rumahku Djoss, ratusan warga yang memadati ruang pertemuan menyampaikan keluh kesah dan harapannya kepada cawagub nomor urut dua tersebut. Warga berharap, perhatian Djarot-Sihar (Djoss) di bidang pendidikan dan pertanian dapat direalisasikan. 

Pada bidang pendidikan, seorang warga, Pendi Sihombing, mempertanyakan kepada Sihar soal bantuan operasional sekolah (BOS).

"BOS yang diterima siswa, sampai saat ini di Dairi khususnya, sampai sejauh mana diakomodasi sekte pendidikan. Karena selama ini kami tidak mengetahui apakah ada syarat untuk menerima dana BOS itu. Apakah ada kerja sama dengan pemda untuk penyalurannya?" kata Pendi.

Sihar menemui masyarakat di Desa Sumbul, Lae Parira, Dairi, Jumat (1/6) malam.

Baca Juga: Pengobatan Mata Gratis dari Bara Baja Djoss 

Soal pertanian, pertanyaan dilontarkan dari warga lainnya, Nutro Sihombing. Dia berharap, perhatian pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup petani dan juga meningkatkan hasil pertanian lebih berkualitas.

"Warga di sini, sebagian besar adalah petani. Tentu harapan kami, adalah bagaimana agar hasil pertanian kami lebih berkualitas," ujarnya.

Menjawab hal tersebut, Sihar mengatakan, persoalan pendidikan tingkat SMA adalah wewenang pemerintah provinsi dan tingkat SD hingga SMP atau sederajat ditanggani pemerintah kabupaten/kota setempat. Namun, Sihar menegaskan, dirinya bersama Djarot telah menyiapkan program Kartu Sumut Pintar.

"Anak-anak harus sekolah, tidak ada lagi anak putus sekolah. Sekarang masih tinggi angka anak putus sekolah, sekitar 13 persen. Target harus selesai pendidikan 12 tahun. Harus menyelesaikan pendidikannya," tegas Sihar.

Soal pertanian, Sihar mendorong agar para petani untuk meningkatkan rasa kebersamaan. Para petani harus bergotong royong dalam meningkatkan hasil pertanian untuk menjadi lebih berkualitas.

"Petani harus satu pemikiran. Tidak lagi berbicara sebagai satu persatu tetapi berbicara atas nama bersama. Kita bisa bicara benih unggul, tapi kita harus tahu dan menjalankan mekanismenya. Dengan kebersamaan ini, hasil bisa seragam, tidak berbeda-beda," ujar Sihar.

Dalam kesempatan tersebut, Sihar menyebutkan, selain kedua hal tersebut, pihaknya juga menyiapkan program Kartu Sumut Sehat dan Kartu Sumut Sejahtera. Seluruh program tersebut adalah sebagai bentuk perhatian kepada warga agar target menjadikan Sumut sejahtera dapat terwujud.