Erick Thohir Copot Immanuel Ebenezer, Pendukung Jokowi: Fokus Kerja, Bukan Bela Munarman

| 24 Mar 2022 10:42
Erick Thohir Copot Immanuel Ebenezer, Pendukung Jokowi: Fokus Kerja, Bukan Bela Munarman
Immanuel Ebenezer (Noel) bersama Presiden Jokowi (Ist)

ERA.id - Ketua Trisakti for Jokowi Ancho Hatta bersyukur Immanuel Ebenezer (Noel) dicopot dari Komisaris Utama PT Mega Elektra, anak usaha PT Pupuk Indonesia.

"Karena Noel seharusnya fokus bekerja, bukan malah membela terdakwa terorisme Munarman," kata Ancho, Kamis.

Ancho mengingatkan Noel bersetia kepada garis kebijakan presiden dan pemerintah, salah satunya adalah melawan segala macam bentuk terorisme.

"Memang seharusnya yang bersangkutan dipecat karena telah dengan sadar membela tersangka teroris atau sejenisnya dengan sadar," katanya di Jakarta.

Ia mengaku sangat kecewa dengan sikap Noel yang membela Munarman. Apalagi, Munarman merupakan terduga terorisme.

"Kami sangat tidak respek atas apa yang bersangkutan perbuat untuk meringankan tersangka. Dengan dipecatnya yang bersangkutan, merupakan bukti bahwa tindakan yang bersangkutan adalah suatu tindakan yang salah," ucapnya.

Sebelumnya, Immanuel Bennezer diangkat sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada tanggal 12 Juni 2021.

PT Mega Eltra merupakan anggota holding perusahaan pelat merah yakni PT Pupuk Indonesia (Persero). Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan, jasa konstruksi dan keagenan, hingga industri cat.

Pada hari Rabu (23/2), Noel sempat hadir menjadi saksi yang meringankan bagi Munarman dalam kasus dugaan tindak pidana terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur,  Rabu (23/3), menolak pembelaan terdakwa Munarman dan penasihat hukumnya dalam kasus dugaan tindak pidana terorisme.

Mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) tersebut dituntut 8 tahun penjara terkait dengan kasus dugaan tindak pidana terorisme.

JPU menilai Munarman terbukti telah melakukan permufakatan jahat, persiapan, percobaan, atau pembantuan untuk melakukan aksi terorisme.

Rekomendasi