Tujuh anak itu terdiri dari satu anak pelaku teror di Mapolrestabes Surabaya, tiga anak pelaku teror di Rusunawa Ngelom, Sidoarjo dan tiga anak pelaku di Manukan, Surabaya yang telah selesai menjalani perawatan medis selama beberapa minggu di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
"Untuk psikologis kami sudah berkoordinasi segala pihak. Hari ini diserahkan ke Kemsos untuk mendapatkan perawatan selanjutnya yang lebih baik lagi dengan ditempatkan di tempat khusus,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, dilansir dari Antara.
Lokasi perawatannya, kata Machfud, sepenuhnya menjadi kewenangan Kemensos. Paling penting, anak-anak tersebut dapat diberi pemahaman keagamaan yang wajar.
Nantinya, setelah mendapat perawatan psikologis, anak-anak itu akan diserahkan kepada pihak keluarga.
Sementara itu, mengenai kondisi terkini ketujuh anak tersebut, Machfud mengatakan, seluruhnya tercatat baik dari aspek medis.
"Cuma masih ada pemahaman-pemahaman yang masih ingin kita lebih baik lagi. Di Kemensos nanti juga ada sekolahnya juga semuanya, komplitlah," tuturnya.
Baca Juga: Berantas Terorisme, BNPT-Kemenkumham Bertukar Data
Sementara itu Direktur Rehabilitasi Anak Kemensos Nahar menyebut, pihaknya siap menerima anak-anak tersebut untuk melakukan proses rehabilitasi. Paling penting, kata Nahar, adalah untuk memberikan yang terbaik kepada ketujuh anak itu.
"Yang pasti prinsip ini adalah untuk kepentingan yang terbaik bagi anak-anak. Tentu tempatnya akan menyesuaikan apakah anak ini nyaman di sini di Surabaya, ada di Malang, ada di Jakarta juga ada," ucapnya.