Sebelum memasuki bulan Ramadan atau Januari-Mei 2018, rata-rata tonase sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang hingga 7.710 ton/hari.
"Sedangkan selama bulan Ramadan yang masuk ke TPST Bantargebang adalah 7.999 ton/hari," ungkap Isnawa dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/6/2018).
Kata Isnawa, bertambahnya tonase tersebut disebabkan berubahnya pola konsumsi masyarakat lantaran terjadi peningkatan konsumsi sahur dan berbuka puasa.
"Jenis sampah yang meningkat kebanyakan berupa sampah rumah tangga, seperti sayur-mayur, buah-buahan, plastik serta pembungkus makanan lainnya," sebutnya.
Meski terjadi peningkatan, lanjut Dwimawan, tonase sampah akan kembali turun memasuki pekan pra dan pascalebaran.
"Penurunan ini terjadi karena dimulainya cuti bersama dan libur lebaran. Pada saat itu banyak warga Jakarta yang melakukan mudik," tuturnya.
Baca Juga: Cerita Zubaidi si Pemungut Sampah Bertemu Jokowi
Diperkirakan, puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, H+9 dan H+10 Lebaran menyusul kembali bertugasnya pemungut sampah pascamudik. Saat itu pula, tonase sampah akan kembali normal.