Formappi Nilai DPR Ada Kemajuan karena Berani Temui Mahasiswa Saat Demo di Gedung Parlemen

| 12 May 2022 22:02
Formappi Nilai DPR Ada Kemajuan karena Berani Temui Mahasiswa Saat Demo di Gedung Parlemen
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (tengah), dan Lodewijk Freidrich Paulus (kiri) menemui massa aksi saat aksi unjuk rasa di depan kompleks Parlemen di Jakarta, Senin (11/4/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp/pri.

ERA.id - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai DPR RI menunjukan sebuah kemajuan selama Masa Sidang IV Tahun 2021-2022. Salah satunya saat pimpinan DPR RI menemui mahasiswa yang tengah berdemo di depan Gedung Parlemen.

Hal itu disampaikan peneliti Formappi Djadijono dalam acara Evaluasi Kinerja DPR RI Masa Sidang IV secara virtual, Kamis (12/5/2022)

"Ada sebuah kemajuan dalam Masa Sidang IV ini, di mana pimpinan DPR bersedia bertemu dan menerima para demonstran," Djadijono.

Djadijono mengatakan terhitung dua kali pimpinan DPR RI menerima perwakilan mahasiswa yang tengah berdemonstrasi di depan Gedung Parlemen.

Pertama, saat demonstrasi di depan Gedung Parlemen pada 11 April 2022. Mahasiswa ditemui oleh tiga pimpinan DPR RI yaitu Sufmi Dasco Ahmad, Lodewijk F. Paulus, dan Rachmat Gobel serta Kaporli Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Kedua, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Rachmat Gobel menerima sejumlah perwakilan demonstran di Gedung Nusantara III Lantai 4 pada 21 April 2022.

Djadijono mengatakan hal itu dikatakan sebagai sebuah kemajuan karena sangat jarang ada anggota apalagi pimpinan DPR RI yang bersedia menemui atau menerima demonstran, baik di luar gedung maupun di dalam gedung DPR RI.

"Ini adalah langkah baik, karena dengan demikian masyarakat yang berdemo merasa aspirasinya sudah ditampung dan diterima oleh pihak terkait, sehingga dapat mencegah pendemo melakukan tindakan anarki atau kerusuhan," kata Djadijono.

Meski begitu, Djadijono menilai DPR RI tetap harus meminta maaf kepada mahasiswa dan masyarakat karena belum bekerja dengan baik. Sebab, adanya aksi unjuk rasa itu bermula lantaran para wakil rakyat tidak menjalankan fungsinya dengan maksimal.

"DPR juga harus sadar bahwa terjadinya demo-demo tersebut menggambarkan DPR kurang bekerja dengan baik. Selain itu DPR juga perlu meminta maaf kepada para pendemo karena belum bekerja dengan baik," ujarnya.

Tags : formappi dpr demo
Rekomendasi