Djarot Siap Sejahterakan Petani di Sumut

| 17 Jun 2018 19:30
Djarot Siap Sejahterakan Petani di Sumut
Calon gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat. (Foto: Istimewa)
Simalungun, era.id - Calon gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat, tak sekadar menjual janji. Dia menjamin keberpihakannya pada kesejahteraan petani, hal itu ia sampaikan saat berdialog dengan petani di Simalungun, Minggu (17/6/2018).

Menurut Djarot, Sumut merupakan daerah potensial penghasil pangan. Bukan cuma beras, tetapi pertaniannya juga bisa menghasilkan sayur dan buah-buahan dalam jumlah besar.

"Sumut mampu, bisa jadi lumbung pangan, sayur dan buah. Ini potensi, sebagian besar warga sumut adalah petani, maka Djoss berpihak pada petani, kesejahteraan petani," katanya.

Pasangan calon nomor urut 2 ini, telah menyiapkan konsep untuk memastikan hal tersebut telaksana. Di antaranya adalah menyiapkan lokasi penyimpanan hasil tani yang mempu menampung hingga 3-4 bulan tanpa mengurangi kualitasnya. Adapun luas lahan tani di Sumut saat ini mencapai 967.000 hektare.

Baca Juga : Ketika Djarot Kejutkan Pemudik di Simalungun

(Foto: Istimewa)

Menurut Djarot, dengan lahan tani seluas itu, Sumut juga bisa mengembangkan pertanian organik yang hasilnya diekspor ke luar negeri. Selain itu, dia juga yakin cara ini bisa menghasilkan karena pasarnya terbuka di Malaysia dan Singapura.

"Kami hadir di sini supaya bisa melihat potensinya, bisa juga kita kembangkan pertanian organik sehingga bisa diekspor. Kita dekat dengan Malaysia dan Singapura," tuturnya.

Baca Juga : Survei Indo Barometer, Djarot-Sihar Unggul di Pilkada Sumut

Pembangunan tempat penampungan hasil tani itu, kata Djarot, sudah diterapkan di DKI Jakarta. Manfaatnya, menurut dia, terasa untuk menampung hasil panen raya yang dibeli pemerintah dari petani. Saat pemerintah membeli hasil panen raya, maka ada dua keuntungan yang dicapai. Pertama, stok pangan terjaga, dan kedua, harga beli serta harga jualnya bisa terjaga.

"Ketika panen raya, kita ambil, pemerintah yang beli. Supaya ada batas harga, supaya petani tidak rugi," ucapnya.

"Bagaimana menstabilkan harga, supaya harga tidak jatuh, dan ketika kita perlu banyak barang kita ada, kita harus punya mesin penyimpanan," sambungnya.

(Infografis/era.id)

Rekomendasi