Penamaan Siklon Tropis yang Mudah Diingat

| 02 Dec 2017 12:27
Penamaan Siklon Tropis yang Mudah Diingat
Lintasan siklon tropis Dahlia, 29 November 2017 (BMKG)
Jakarta, era.id - Indonesia dilanda Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia sejak Senin 27 November 2017. Penamaan siklon yang serupa dengan nama bunga bertujuan agar mudah dikenal dan lekat dengan masyarakat.

“Penamaan siklon-siklon tropis di Indonesia dan negara lain sengaja menggunakan istilah yang populer di negara masing-masing,”ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (2/12/2017).

Dari siklon nama kapal hingga perempuan dan laki-laki

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melalui Pusat Peringatan Siklon Tropis (TCWC, Tropical Cyclon Warning Center) memantau penamaan siklon tropis di masing-masing regional. Regional harus menyiapkan nama yang banyak dan mudah dihafal. Sebelumnya, penamaan dilakukan dengan acak dan bebas.

“Dulu, badai di Atlantik yang kekuatannya sampai menghancurkan tiang kapal diberi nama Antje. Sejak pertengahan 1900-an, penamaan siklon menggunakan istilah feminin. Sebelum akhir 1900-an, para ahli prakiraan cuaca di Hampshire Selatan memberi nama badai dengan nama pria,” ungkap WMO.

Badai tropis pada 1953 di Atlantik sudah menggunakan nama perempuan dari daftar yang dikeluarkan oleh Pusat Badai Nasional. Lalu, pada 1979, nama pria mulai digunakan sebagai alternatif.

Enam dari daftar nama dirotasi, dengan demikian nama yang sudah digunakan pada 2015 akan dipakai lagi pada 2021. Namun, sesuai aturan WMO, siklon yang menyebabkan dampak mematikan dan merusak hebat tidak akan digunakan lagi.

“Agar sistem penamaan lebih terorganisasi dan efisien, para pakar meteorologi kemudian memutuskan memberi nama siklon secara alphabet. Namanya diawali dengan huruf 'A', seperti Anne,” demikian pernyataan WMO.

Penamaan siklon di Indonesia

TCWC Jakarta sudah menyiapkan nama bunga sesuai urut abjad yaitu Anggrek, Bakung, Cempaka, Dahlia, Flamboyan, Kenanga, Lili, Mangga, Seroja, dan Teratai. Kemudian, alternatif untuk menggantikan nama siklon yang pensiun bisa menggunakan nama buah, yakni Anggur, Belimbing, Duku, Jambu, Lengkeng, Melati, Nangka, Pisang, Rambutan, dan Sawo.

Menurut klimatologinya, siklon tropis tidak akan sampai ke garis khatulistiwa. Namun, banyak juga siklon tropis yang tumbuh di dekat wilayah Indonesia, baik di bagian utara dan selatan khatulistiwa yang kerap memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia. 

BPNP mengingatkan agar masyarakat tingkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem. Apalagi, ada siklon tropis yang posisinya di dekat dengan wilayah Indonesia yang berpotensi bencana.

“Yang penting, pada saat musim penghujan seperti saat ini kita harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Puncak musim hujan sebagian besar wilayah Indonesia pada Januari mendatang,” kata Sutopo.

Tags :
Rekomendasi