Momen Jokowi Gandeng Tangan Megawati, Tepis Isu Hubungan Renggang

| 07 Jun 2022 19:33
Momen Jokowi Gandeng Tangan Megawati, Tepis Isu Hubungan Renggang
Presiden Joko Widodo menggandeng tangan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/6/2022). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

ERA.id - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merespons kabar keretakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo. Isu itu berhembus setelah keduanya jarang terlihat dalam satu acara yang sama.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku, reaksi Megawati hanya menggeleng-gelengkan kepala saat mendengar ada isu yang menyebut hubungannya dengan Jokowi renggang.

"Ibu Megawati Soekarnoputri hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala, ketika saya menyampaikan berbagai 'gorengan isu' tentang hubungan Bu Megawati dan Pak Jokowi," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Selasa (7/6/2022).

Adapun hari ini Presiden Jokowi melantik Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Istana Negara, Jakarta.

Sesudah pelantikan, Megawati dan Jokowi diketahui berbincang akrab. Jokowi juga disebut sempat menggandeng tangan Megawati saat mengantar menuju mobil. Momen itu disaksikan langsung oleh Hasto dan Menteri Sekretariat Kabinet (Menseskab) Pramono Anung.

"Saya dan Mas Pramono Anung menyaksikan sebelum dan sesudah pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus BPIP yang berbicara akrab penuh kegembiraan," kata Hasto.

"Bahkan setelah acara pelantikan, Pak Jokowi dan Bu Mega berbicara empat mata, dan pada saat menuju mobil Pak Jokowi menggandeng tangan Bu Mega," imbuhnya.

Menurut Hasto, banyak yang tidak mengetahui hubungan antara Megawati dan Jokowi yang sesungguhnya. Menurutnya, keduanya kerap berdiskusi hanya saja dilakukan secara tertutup.

Dia menilai, isu keretakan hubungan antara Megawati dengan Jokowi sengaja dikeluarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Banyak yang tidak tahu, bahwa Ibu Mega dan Pak Jokowi secara periodik berbicara intens membahas persoalan bangsa dan negara. Semua dilakukan tertutup dalam suasana khusus agar mengalir gagasan jernih, mendalam, karena terkait masa depan bangsa dan negara," kata Hasto.

Rekomendasi