Liburan Asik di Kawasan Monas
Liburan Asik di Kawasan Monas

Liburan Asik di Kawasan Monas

By Riki Noviana | 19 Jun 2018 09:09
Jakarta, era.id - Monumen Nasional atau Monas menjadi salah satu destinasi wisata warga Jakarta. Selain gratis, akses ke Monas juga cukup mudah. Keberadaan bus tingkat yang datang setiap 20 menit sekali, mempermudah para pendatang maupun warga Jakarta yang ingin berekreasi ke tempat tersebut. Apalagi, bus ini gratis.

Kawasan Monas juga bisa dibilang sebagai tempat wisata yang lengkap. Selain ada tempat rekreasi, Monas juga menyediakan kios-kios makanan dan wahana permainan bagi anak-anak. Namun perlu diketahui, ada beberapa hal yang perlu dan tidak perlu dicoba di Monas ini.

Lenggang Djakarta

Urusan perut tentu menjadi hal yang tidak terlupakan jika kita berekreasi. Lenggang Djakarta di Monas menjadi tempat paling tepat menghilangkan lapar dan dahaga jika kamu berkunjung ke menara dengan puncak emas di atasnya. Di tempat ini, disediakan beragam jenis makanan. Ada bakso, mi ayam, soto mie, ayam penyet dan lain-lain dengan harga berkisar Rp20 ribu-Rp25 ribu.

Untuk ukuran makanan di tempat hiburan, harga tersebut terbilang wajar. Dengan mengocek sedikit uang di dompet, kamu sudah bisa menikmati makan yang lezat.

Pihak pengelola Monas tidak mengizinkan pedagang kaki lima berjualan di dalam Monas. Sementara tempat makanan di luar Monas sulit dijangkau. jadi, ini menjadi alasan lain mengapa merogoh uang Rp25 ribu menjadi hal yang wajar untuk menghilangkan lapar.

Di era Gubernur Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, sistem pembayaran di tempat makan ini menggunakan uang elektrik. Namun kini sudah kembali menggunakan uang tunai, dan para pengunjung pun tidak terlalu memikirkan hal itu.

Lenggang Djakarta (Leo/era.id)

Tempat Bermain

Saat ini di dalam Monas tersedia wahana permainan layaknya pasar malam. Ada tujuh wahana yang dapat dinikmati bagi kamu yang membawa anak kecil. Wahana-wahana ini memiliki range harga yang terbilang murah. Untuk komedi putar, odong-odong, kicir-kicir, perahu naga, pesawat, dan kereta dipatok dengan tarif sebesar Rp15 ribu sekali main. Adapun untuk rumah balon dikenakan tarif Rp20 ribu sepuasnya.

Rumah balon menjadi wahana permainan yang direkomendasikan. Pasalnya, hanya dengan membayar Rp20 ribu kamu bisa memainkan wahana ini dari pagi sampai malam, jika kuat. Rumah balon ini berukuran 20x20m.  Di dalamnya terdapat tiga buah prosotan dan lantai yang terbuat dari balon.

Kasir wahana permainan, Wahyu Nasir menerangkan, selama liburan Idulfitri wahana permainan buka dari pukul 8.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Selama liburan pulalah omzet pendapatan wahana ini meningkat tiga kali lipat.

"Penghasilannya naik tiga kali lipat. Biasanya, cuma belasan juta sekarang bisa sampai 31 juta/hari," kata Wahyu, Senin (18/6/2018).

Salah seorang pengunjung dari Lamongan, Jawa Timur, Mubarak mengaku terhibur dengan wahana permainan di Monas. Keberadaan wahana ini cocok untuk menemani sang buah hati bermain.

"Main rumah balon, kalau naik ke atas cuma begitu aja pemandangannya, tapi ngantrenya panjang. Jadi, udah main di sini aja daripada capek," imbuhnya.

Wahana permainan Monas (Leo/era.id)

Berkunjung ke Puncak Monas

Meski Monas menjanjikan dalam beberapa hal, namun sejumlah pengunjung sepakat jika puncak Monas adalah hal paling sulit digapai saat musim liburan panjang seperti liburan Idulfitri. Kondisi tugu Monas saat liburan lebaran dipadati  ribuan pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Mereka penasaran ingin merasakan sensasi berdiri di puncak Monas.

Berdasarkan hasil pantauan era.id, lima orang pengunjung Monas memilih mundur daripada mengantre 'hanya' untuk merasakan puncak Monas. Para pengunjung mengeluh, jumlah lift untuk mengantar mereka ke puncak Monas tidak memadai. Belasan ribu orang antre menuju tugu Monas, namun yang mampu diakomodasi lift hanya seperempatnya. Alhasil, antrean panjang menjulang di tepian Monas.

Ibrahim warga Bekasi salah satunya. Minimal, dia harus mengantre selama tiga jam karena lift yang disediakan hanya mampu mengangkut 10 orang setiap lima menit sekali. Ibrahim tiap tahun selalu ke Monas, namun dia jarang naik hingga puncak karena malas mengantre.

"Menurut saya perlu (naik ke puncak Monas) kalau sepi, tapi kalau ramai menurut saya enggak perlu, karena ngantrenya kelamaan," keluhnya.

Masuk kawasan Monas (Leo/era.id)

Pengunjung yang tidak kuat dengan antrean menuju puncak Monas bukan hanya Ibrahim, Rossi dan Gufron juga mengakui hal serupa. Rossi yang datang beserta anak-anaknya memilih mundur begitu tahu untuk naik ke atas Monas perlu mengantre selama tiga jam. Ia mengaku tidak tega dengan anak-anak yang dibawanya jika harus berlama-lama mengantre.

"Saya enggak kuat sampai atas, ngantrenya tiga jam. Tadi cuma sampai cawan aja. Enggak mau deh sampai atas kasihan sama anak-anak," imbuh Rossi.

Jangankan Rossi yang sudah berkeluarga. Gufron pelajar kelas 2 SMA dari Tangerang beserta dua orang temannya juga mengeluh dengan panjangnya antrian menuju puncak Monas.

"Enggak kuat sampai atas, mending disuruh naik gunung aja deh enak enggak ngantri," cetusnya.

berbeda dengan sebelumnya, untuk mencapai puncak Monas, para pengunjung kali ini harus membayar. Untuk dewasa dikenakan tarif Rp10 ribu, mahasiswa Rp5 ribu dan anak-anak Rp2 ribu. Adapun jika hanya ingin masuk ke museum Monas, para pengunjung dewasa cukup membayar Rp5 ribu, mahasiswa Rp3 ribu dan anak-anak Rp2 ribu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Monas, Munjirin menerangkan pihaknya sengaja membatasi jumlah pengunjung yang ingin naik ke tugu Monas karena disesuaikan dengan daya tampung lift agar mesin lift tidak terlalu dipaksakan. Dalam sehari, pengelola Monas hanya memfasilitasi 2.600 pengunjung yang ingin naik ke puncak Monas. Dengan pembagian 2.000 pengunjung dijatahkan pagi hari, sisanya untuk pukul 17.00 WIB.

Perlu diketahui, data pengunjung di kawasan Monas sejak hari H Lebaran, Jumat (15/6/2018) hingga hari Senin (18/6/2018) mencapai 399.822 orang. Adapun jumlah pengunjung tugu Monas pada Senin saja mencapai 37.150 orang.

Baca Juga : Pantai Ancol Masih Jadi Destinasi Favorit

Rekomendasi
Tutup